LENTERAPOKER – JANDA PILIHAN HATIKU

LENTERAPOKER

JANDA PILIHAN HATIKU

Nama saya HerMan, saya berusia 23 tahun dan saat ini saya kuliah dan bekerja. Cerita ini bermula pada saat saya jalan-jalan dengan teman-teman saya di suatu kawasan di Jakarta yang meMang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda. Saat saya sedang melintas di jalan SudirMan saya melihat seorang wanita dan saya menghentikan kendaraan saya lalu kami pun berkenalan. Wanita tersebut bernama Rita dan dia masih berumur 19 tahun dengan tinggi kurang lebih sekitar 175 dan dengan ukuran bra sekitar 36 C akhirnya saya menawarkan dia untuk mengantar pulang dan dia pun setuju, maka akhirnya kami jalan pulang tanpa ada apa-apa. Kesokan harinya pada pukul 10.00 Rita menghubungi saya via HP saya “Hallo, HerMan ya?” “Siapa nih?”, tanya saya “Rita, masa lupa yang semalam kenalan..” “Oh, iya.. lagi diMana nih.” “Lagi di Blok M, kamu ada acara nggak hari ini?” “Ehmm, nggak ada tuh kenapa?”, jawab saya “Bisa jemput?” “Ya udah diMana?” “Di McDonald Blok M aja ya jam 11.00” “Ok” Singkat cerita langsung saya meluncur ke arah Blok M Sesampainya disana kami ngobrol sejenak lalu kami memutuskan untuk pergi. “Mau keMana nih?” tanya saya “Terserah kamu aja..” “Main kerumahku sebentar yuk mau nggak?” “Ok”, jawabnya dengan santai. “Ga takut?”, tanya saya “Takut apa?” “Kalo diperkosa giMana?” Tapi dia dengan santainya menjawab, “Ga usah diperkosa juga mau kok.. he.. he..” sambil melirik kearahku dan mencubit Manja pinggangku. Kemudian saya bertanya, “Bener nih?” Dia menjawab, “Siapa takut?” Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Tebet yang meMang sehari-harinya selalu kosong. AGEN POKER

Gambar-Pantat-Montok-Janda-Bugil-Nungging-1

Begitu sampai saya lalu mempersilahkan Rita untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan saya menggoda dia. “Bener nih nggak takut diperkosa?” Dia malah menjawab, “Mau perkosa aku sekarang?” ujarnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu. Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, saya ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BH nya. CiuManku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya. “Ahh.. esst.. terus yang..”, Rita udah mulai meracau tidak jelas saat lidah saya turun ke dadanya diantara kedua bukitnya. Lidah saya terus menjalar di buah dadanya namun tidak sampai pada pentilnya. Rita mendesah-desah, “Man isep Man ayo Man gue pingin elo isep Man..” Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar pentilnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Rita dan ditempelkannya teteknya ke mulutku. “Ayo Man isep Man jangan siksa gue Man..” Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya. “Ohh.. aah.. esst.. enak Man terus sedot yang keras Man gigit Man ohh..”, racaunya. Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya. Rita pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah ‘adekku’ yang sudah berdiri tegak itu dan Rita terpana. “Gila gede banget Man punya elo..” Dan tanpa dikoMando langsung Rita memasukan kontolku ke dalam mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Rita menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya. “Ah.. enak Ni terus Ni” aku pun menahan nikmat yang luar biasa. Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir lubangnya Rita mendesah. “Ah.. enak Man esst.. terus Man..” Akhirnya Rita menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya. “Ahh.. Man aku sampai Man..” sambil mulutnya terus mengelum kemaluanku sedotan Ritapun semakin cepat dan kuat pada kemaluanku maka aku merasakkan denyut- denyut pada kemaluanku. “Ni, gue juga mau sampai Ni ahh..” “Barengan ya..” Mendengar itu Rita makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kemaluanku dan akhirnya.. “Acchh.. ach..”, crot.. crot.. crott.., 8 kali kemaluanku menyemprotkan sperma dalam mulut Rita dan dia menelan semuanya sehingga kamipun keluar secara bersamaan.

Janda 2

Akhirnya Ritapun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kemaluanku hingga bersih. “Makasih ya Man aku dah lama nggak orgasme sejak suami gue kabur..”, kata Rita “EMang suami kamu keMana?” “Ga tau tiba-tiba dia ngilang setelah gue ngelahirin anak gue” “Lho kamu dah punya anak?” “Udah umur setahun, Man” Kemudian Rita memeluk saya dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah saya, lalu saya cium bibirnya lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuMan itu berubah menjadi ciuMan penuh nafsu. Kemudian Rita memgang kemaluan saya yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis ‘adikku’ langsung berdiri dan mengeras. Kemudian Rita menaiki tubuh saya lalu menjilati habis seluruh tubuh saya mulai dari mulut hingga ujung kaki. “Ach..” desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku. Kemudian Rita mengulum kemaluanku terlihat jelas dari atas bagaiMana kemaluanku keluar masuk mulutnya yang mungil itu. “Ah. sst.. enak Sayang terus sedot Sayang achh..” desahanku semakin mengeras. Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Rita diatas tubuhku lalu aku menjilati lubang Rita dan kuisep klitoris Rita. “Ahh.. enak Man terus Sayang, aku Sayang kamu achh..” desah Rita meninggi. Kemudian Rita memutar tubuhnya kembali dan dia memegang ‘adikku’ yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang lubang setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Rita. Sehingga perlahan-lahan masuklah kemaluan saya ke liang senggama Rita “Auw.. sst.. ohh.. geede banget sih punya kamu yang” lirih Rita. “Punya kamu juga sempit banget Yang, enak.. ah..” kataku. Perlahan-lahan aku tekan terus kemaluanku ke dalam lubangnya yang sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Rita mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kemaluan saya seperti disedot-sedot. Rita berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang. “Ahh.. Sayang aku keluar Yang, ahh..” racaunya. Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya tanpa melepas kemaluanku yang ada di dalam lubangnya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Rita dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Rita mengalami orgasme yang ketiga kali dalam waktu yang singkat ini. “Ahh.. Sayang aku keluar lagi Sayang ahh..” Desah Rita. “Kamu lama banget sih Sayang” desah Rita sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar. “Ahh terus Sayang sstt enak Sayang terus..” racaunya. “Iya aku juga enak Sayang terus Sayang ahh.. enak Sayang mentok banget ah..” racauku tak kalah hebatnya. Akhirnya setelah aku menggenjot Rita selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian kemaluanku. “Sayang, aku mau keluar Sayang” “Mau di dalam atau diluar Sayang?” kataku. “Bentar Sayang aku juga mau keluar lagi nih ahh..” desah Rita. “Di dalem aja Sayang biar aku tambah puas” desah Rita lagi. “Ahh.. sst.. Sayang aku keluar Sayang ahh..” racauku “Barengan Sayang aku juga sampai ah.. ahh.. oh..” desah Rita. “Ahh.. Sayang aku keluar Sayang ahh.. sst.. ohh..” desahku. “Aahh” menyemprotlah spermaku sebanyak 9 kali. “Emmhh..” saat itu juga si Rita mengalami orgasme. “Makasih ya Sayang” kata Rita sambil mencium bibirku mesra. Setelah itu kami langsung membersihkan diri di kamar Mandi dan didalam kamar Mandi pun kami sempat ‘main’ lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Rita jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan nikmatnya. Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Rita duduk di atasku dengan posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kemaluannya kedalam lubangnya. “Bless.. ahh.. sst.. enak Sayang ahh..” racaunya mulai menikmati permainan.

susu-segar-igo-sange

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kemaluanku dan aku suruh Rita menungging dengan berpegangan pada tepian bak Mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yang mengayun-ayun. “Ah.. Man aku mau keluar Man..” desahnya. “Man aah..”, terasa cairan orgasme Rita kembali membasahi kemaluanku. Karena kondisi Rita yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kemaluanku dan Rita melanjutkannya dengan mengulum kemaluanku hingga akhirnya.. “Ni aku mau keluar Sayang.. ah..”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kemaluanku sehingga terlihat kemaluanku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu. Dan ketika Rita menyedot kemaluanku maka.. “Ah.. Ni..” akhirnya aku semprotkan seluruh spermaku ke mulut Rita dan aku lihat Rita menelan semua spermaku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kemaluanku dengan menjilati sisa-sisa seluruh sperma yang ada. Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing- masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak. Tanpa terasa kami sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Rita pulang ke kostannya di daerah Blok M dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini diturunkan kami masih sering melakukan hubungan intim. AGEN POKER

LENTERAPOKER – DAPAT GADIS AMOY RASANYA

LENTERAPOKER

DAPAT GADIS AMOY RASANYA

Sejujurnya, aku merasa menyesal berdomisili di Surabaya, karena panas dan lingkungannya tidak sesuai denganku. Akan tetapi aku harus menjalaninya karena aku sedang dalam masa menuntut ilmu, kuliah. Dan, aku semakin betah sejak mengenal Tante Hera, tetangga sebelah. Untuk mengisi waktu luang, aku membentuk group musik bersama teman-temanku. Kami memilih aliran latin sebagai anutan. Seperti biasa, kami latihan setiap sabtu pagi di beranda rumah kontrakan. Kebetulan rumah kontrakan kami berada di lingkungan perumahan yang mayoritas dihuni oleh keturunan Chinese. Pagi itu aku kebagian lagu di mana aku harus menyanyikannya. Oh ya, kami semua bisa bernyanyi dengan baik. Latihan pun dimulai. Aku membawakan lagu Habla Me dari kelompok Gipsy Kings dengan serius dan menghayatinya. Ketika asyik- asyiknya menyanyi, tiba-tiba pintu rumah tetangga depan terbuka. Dari dalam keluar seorang wanita yang tak asing lagi bagi kami. Dialah Tante Hera, wanita berumur sekitar 35 tahun. Dia juga seorang guru les piano, disamping sebagai ibu rumah tangga tentunya. Pagi itu dia tampak cantik dan seksi, dengan celana ketat hitam berpadu dengan kaos ketat hijau muda tanpa lengan menambah kecantikan wajah Chinese-nya yang putih bersih. Dadanya yang menantang tampak sedikit tersembul di balik pakaiannya yang tampak hot.

tumblr_mw6ti9jywn1r2i1eqo1_1280

Dengan senyum manis dia berjalan mendekat seolah-olah ingin memberi penilaian atas lagu yang sedang kami bawakan. Teman-temanku tampak salah tingkah. Aku sendiri sempat tidak konsentrasi ketika secara naluriah aku memandangi bagian dadanya yang aduhai. “Lagunya bagus”, pujinya singkat. “Terima kasih Ci”, balasku spontan. Kami memang biasa memanggilnya Cici. “Gimana kalo Cici coba gabungkan dengan piano.. akan kedengaran luar biasa.” “Ide yang bagus Ci”, sambar Tigor temanku dengan cepat, seolah-olah dia sudah membayangkan hal yang sedap. “Tapi Cici cuma perlu seorang gitaris saja, biar tidak terlalu berisik”, katanya sambil menatapku penuh arti. Alamak, dadaku berdesir. “Kamu aja, lagian kamu kan yang nyanyi tadi”, lanjutnya. “Iya Ci”, balasku. Tampak jelas teman-temanku seketika lemas. “Besok jam 5 sore”, katanya seraya meninggalkan kami. Hari yang ditentukan tiba juga. Aku merasa deg-degan karena baru pertama itu aku melihatnya jelas sekali. Dengan pakaian daster yang santai tapi mengundang birahi, membuat darahku mengalir tak menentu. “Orang rumah pada ke mana Ci”, tanyaku. “Ke mall.” “Ohh..” “Pianonya sebelah sini”, katanya sambil menunjuk ruangan di sebelah pojok. Aku menenteng gitarku yang tadi kubawa. Dia segera duduk di kursi piano dan memintaku menyanyikan lagu yang kemarin, sambil dia mencoba menyesuaikan dengan permainan pianonya. “Suara kamu bagus, seksi..” pujinya tentang suaraku yang serak-serak basah. Saat itu pikiranku sudah tak menentu. Entah kenapa, batang kejantananku tiba-tiba menegang. “Cici punya tablature lagu latin yang agak klasik, mungkin kamu cocok menyanyikannya.. mari ikut Cici.. bukunya ada di kamar”, ajaknya. Aku menurut saja ketika dibawa ke dalam kamarnya. Kamar itu mewah sekali. Foto-foto keluarga berjejer rapi di dinding yang putih mulus. “Tolong kamu cari di sini”, katanya sambil berlalu. Semula aku mengira dia hendak menyediakan air minum buatku. Tapi.., “Klikk..” Pintu kamar segera ditutupnya, dan dikunci. “Ke sini dong”, pintanya sambil menarik tanganku. Dia merebahkan dirinya di ranjang empuk itu. Aku agak gemetaran juga ketika mendekatinya. “Temani Cici yaahh..” pintanya manja. Direngkuhnya tubuhku dan bibirku langsung dipagutnya dengan ganas. Aku yang masih agak bingung seperti orang bodoh. Sesaat kemudian naluri alamiahku pun keluar. Bibirnya balik kuserbu dan mengeluarkan lidahku. “Oughh..” dia mengerang. Sambil menciumi bibirnya, tanganku mulai bergerilya. Kuelus dadanya yang montok itu dengan birahi. Dia terus mengerang manja. “Ci.. aku pengen liat dada Cici..” pintaku sambil melepas lumatan bibirku. “Ini.. tapi buka sendiri yahh..” balasnya manja. Aku membuka bajunya dengan agak terburu-buru. Wow.. indahnya. Sepasang payudara yang lumayan besar. Walaupun agak berkerut dimakan usia tapi bersih dan menantang. Segera saja kujilati puting yang satu sementara tanganku meremas payudara lainnya. Dia cuma bisa menggelinjang. Karena gemas aku memberi cupangan pada permukaan dadanya yang mulus. “Ahh.. jangan, nanti suami Cici liat”, pintanya mesra. “Oh.. maaf Ci”, balasku. “Di jilat aja..” pintanya. Kali ini tanganku bergerilya ke arah bawah. Sejenak aku berjongkok dan melepas celana ketatnya. Aku juga sekalian melepas celana dalamnya karena sudah tidak sabar. “Sini Cici bukain punya kamu”, katanya.

japanese boobs

Dengan sigap dia mulai melepaskan pakaianku. Ketika CD-ku dibukanya dia sedikit terkejut. “Wuihh..” pekiknya sambil tersenyum. Batang kemaluanku yang sejak tadi menegang tampak makin kokoh mengeras. Tak kuduga tiba- tiba langsung dipegangnya dan dikocok-kocok. Aku hanya bisa menahan kenikmatan sambil mengelus rambutnya yang indah. “Ci.. diemut dong”, pintaku terbata- bata. “Iya.. iya.. sabar dong..” Batang kemaluanku yang membesar di masukkannya ke dalam mulut mungilnya. Aku menarik dan mendorong kepalanya agar batang kemaluanku terasa terkocok di mulutnya. Dengan rakus dia menjilat dan mengulum batang kejantananku. Sesekali kuremas payudaranya yang empuk. “Ci.. gantian”, kataku. Dia kutarik dan kusuruh telentang. Kakinya kutarik sampai lututnya tepat di pinggir ranjang. Pahanya kulebarkan dan aku berjongkok di depan liang kewanitaannya. Segera kujilati sambil mengocok senjataku sendiri. “Auugghh.. ” serunya tertahan. Aku makin beringas. Lidahku kumasukkan ke liang sanggamanya sambil terus mengocok batang kemaluan. “Ini diremas sayangg.. ahh”, katanya sambil menarik tanganku tepat di payudaranya. Semakin cepat jilatanku mengitari liang kewanitaannya, dan remasanku makin kuat. Dia sampai menjerit menahan nikmat yang kupersembahkan buat Tante Chinese-ku yang cantik itu. “Aduhh, Cici nggak kuat lagi.. ayo dimasukin.. ayo.. ohh”, dia meminta ketika liang kewanitaannya sudah digenangi cairan lendir yang beraroma khas itu. Sebagian lendir itu juga kucicipi karena gemas. Segera saja aku berlutut dan mengangkat kedua kakinya. Batang kenikmatanku kuarahkan ke liang senggamanya yang becek. “Ahh.. Oughh..” kami berseru berbarengan.

cs23hjprbv0j_t

Dengan ganas, kuhantam liang kewanitaan Tante Hera tanpa ampun. Terdengar bunyi berdecap di sela rintihannya yang menghanyutkan. Permainan sudah berlangsung 20 menit. “Ci.. nungging yah..” pintaku mesra. “Tapi jangan main anus ya sayang..” balas Tante Hera. “Iya Ci.. santai aja” Dari belakang dia kusodok sekuatnya. Gempuranku makin gencar sambil meremas kedua payudaranya. Dia pun hanya bisa berteriak kenikmatan. Ada beberapa cairan berjatuhan ke sprei tempat tidurnya. Ternyata Tante Hera sudah keluar. Tak puas dengan posisi itu, aku memutar tubuh dan membiarkannya di atas. Dia menari- nari sambil menggoyang pinggulnya dengan hebat. Aku hanya pasrah menerima rezeki ini. Dia pun mulai meremas payudaranya sendiri. Suasana kamar ber-AC itu makin panas. Kami berdua berkeringat. “Ahh.. Ci.. aku mau keluar.. di dalam atau di luar nihh Cii? tanyaku bergetar. “Dalem aja sayang.. ayo, kita sama- sama.. saattuu.. duaa.. ti..” pada hitungan ketiga aku menggenjot sekuat tenaga. Kupeluk dia sekuat tenaga ketika spermaku memancar keluar di dalam liang kewanitaannya. Aku juga merasakan cairan hangat membasuh batang kemaluanku di dalam sana. “Ahh.. Ci.. nikmaatt..” “Ougghh.. ahh.. yahh.. yah..” Kami pun terkulai lemas. Dia memelukku sambil tersenyum puas. Batang kejantananku belum kucabut karena aku tidak mau kehilangan kenikmatan yang tersisa. Lima menit kemudian dia menyuruhku berpakaian. “Nanti Cici hubungi kamu lagi yah..” “Sering-sering ya Ci”, kataku nakal. Aku pun keluar dari rumahnya dengan senyuman walau sedikit capek. Malamnya dia meneleponku dan berjanji untuk bercinta itu dua hari lagi. Hidup ini memang indah.

LENTERAPOKER – TIDAK BISA MENOLAK RASANYA

LENTERAPOKER

TIDAK BISA MENOLAK RASANYA

Rini panggilan sehari hari saya, tinggal dijakarta dekat kelapa gading, Saya mau bercerita tentang pengalaman saya untuk para pembaca setia disitus lenterapoker beberapa waktu yang lalu. Saya adalah wanita yang memiliki hyperseksual (Hormon yang berelebihan) yang dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan (melakukan oral seks terhadap kemaluan pria). Sudah lama sekali saya waktu pertama kali menghisap kemaluan pria. Waktu itu umur saya 16 tahun. Dan setelah kejadian itu, saya sudah mendapatkan 2 kejantanan pria lagi untuk saya sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak terpenuhinya keinginan saya untuk menghisap kemaluan pria. Masalahnya saya sering dipingit orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus cewek. Jadi saya sering sakaw (menagih) kemaluan pria. Suatu malam, saya sudah benar-benar tidak tahan lagi. Buku dan VCD porno pun tidak bisa memuaskan saya. Bahkan waktu saya melakukan masturbasi pun saya tetap merasa kurang puas. Saya yang sehabis masturbasi, membuka jendela kamar saya yang berada di lantai 2 rumah saya. Waktu itu jam 23:30. Saya melihat jalanan di depan rumah sudah sepi sekali. Tiba-tiba ide gila saya mulai lagi. Saya dengan nekat, diam-diam keluar rumah sambil bertelanjang tanpa sepengetahuan siapa pun yang ada di rumah karena semua sudah pada tidur. Saya sampai nekat melompat pagar dengan harapan ada cowok atau pria yang melihat dan memperkosa saya. Apapun asal saya bisa menghisap kemaluannya. Di komplek saya memang sepi sekali pada jam-jam segitu. Saya sedikit menyesal juga, kenapa saya tidak keluar agak lebih sore. Agak dingin juga malam itu atau mungkin juga karena saya tidak memakai selembar pakaian pun. Di ujung jalan, saya melihat masih ada mas Dedi, tukang nasi goreng langganan saya yang masih berjualan. Langsung saya sapa dia. “Mas Dedi, nasi gorengnya dong…” pinta saya. “Lho, mbak Rini..? Ngapain malam-malam begini masih di luar? Ngga pake apa-apa lagi…” sahutnya sambil terheran-heran melihat saya yang tanpa sehelai benang pun di tubuh. “Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?” Mas Dedi tidak menjawab. Tetapi saya tahu matanya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih polos ini. “Ngeliatin apa mas..?” kutanya. “Ah ngga…” katanya gugup. AGEN POKER

Rini1

Lalu mas Dedi menyiapkan penggorengannya untuk memasak nasi goreng pesananku. Saya lihat ke arah celananya, saya tahu batang kemaluannya sudah berubah jadi bertambah besar dan tegang. Karena saya sudah tidak tahan lagi untuk segera menghisap kemaluannya, saya nekat juga. Saya jongkok sambil membuka ritsletingnya dan mengeluarkan batang kejantanannya dari dalam CD-nya. Tidak pakai basa-basi, saya masukkan alat vitalnya mas Dedi ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat sebentar lalu saya hisap dengan bibir. Saya yakin mas Dedi merasakan senang yang tiada tara, seperti mendapatkan rejeki nomplok. Tidak hanya itu, saya juga menjilati dua telor mas Dedi. Memang agak bau sih, tetapi saya benar-benar menikmati kejantanan mas Dedi yang sekarang dia mulai bersuara, “Mmmh… mmmh… uhhh…” Kira-kira 15 menit saya menikmati kemaluannya mas Dedi, tiba-tiba mas Dedi menyuruh saya untuk berdiri. Dia memelorotkan celana dan CD-nya sendiri sampai bawah dan menyuruh saya berbalik. Sekarang saya membelakangi mas Dedi. Mas Dedi jongkok dan menjilati kemaluan saya. Saya langsung merasakan kenikmatan yang hebat sekali. Hanya sebentar dia melakukan itu. Selanjutnya dia berdiri lagi dan memasukkan batang kejantanannya ke liang senggama saya. Kami berdua melakukan senggama sambil berdiri. Saya melakukannya sambil pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya sudah benar-benar merasa keenakan. “Uuuh… akkhh… akkh… akhhh…” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak ada yang mendengar. “Mas, kalo udah mau keluar, bilang ya…” pinta saya. “Udah mau keluar nih…” jawabnya. Langsung saja saya melepaskan batang kejantanannya dari liang vagina saya dan jongkok di hadapan kemaluannya yang mengacung tegak. Tetapi setelah saya tunggu beberapa detik, ternyata air maninya tidak keluar-keluar. Terpaksa saya kocok dan hisap lagi batang kejantanannya, saya jilati, dan saya gigit-gigit kecil. Setelah itu tibalah saatnya saya menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-tunggu, yaitu air maninya yang memang lezat. “Crot.. crot.. crot…” semuanya saya minum seperti orang yang kehausan. Langsung saja saya telan dan saya bersihkan kejantanannya dari air mani yang tersisa. Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat di depan kami. Ternyata mereka adalah bapak-bapak yang tinggal di komplek ini yang sedang meronda. “Lho, mas Dedi lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ. “Ah ngga pak… mmm… ini mbak Rini…” jawab mas Dedi malu-malu. “Ini Om, saya habis ‘gituan’ sama mas Dedi…” saya jawab begitu nekat dengan harapan 2 bapak ini juga mau memperkosa saya seperti yang telah saya lakukan dengan si penjuali nasi goreng. Mereka keheranan setengah mati mendengar pengakuan saya itu. “Adik ini tinggal dimana?” tanya salah satu dari mereka. “Di sana, di blok F.” jawab saya. “Ayo pulang sudah malam..!” Dan saya pun diseret pulang. Saya takut setengah mati karena jika sampai saya dibawa pulang, pasti ketahuan sama orang tua dan saya bakal digantung hidup-hidup. Di tengah jalan, saya beranikan diri berkata pada mereka, “Om, mau nyusu ngga..?” “Jangan main-main kamu…” “Ayolah Om…. saya tau kok, Om mau juga mau ngewe sama saya..?” Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat. Saya langsung mengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang. “Ayo dong Om… saya pengen banget lho…” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya. Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja pak Rudy…” dan pak Rudy pun setuju. Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi yang menunggu di sana, termasuk bang Hendrik, hansip di komplek saya. Saya kegirangan sekali, bayangkan saya akan mendapatkan 6 batang kejantanan dalam semalam. Gila… beruntung sekali saya malam itu. Setelah kami berenam ngobrol-ngobrol sebentar tentang kejadian antara saya dan mas Dedi, saya langsung memberanikan diri menawarkan kesempatan emas ini ke mereka, “Saya sebenernya pengen banget ngerasain barangnya bapak-bapak ini…” Mereka langsung terlihat bernafsu dan terangsang mendengar perkataan saya, dan saya jeas mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Mereka berbaris seperti menunggu dokter saja.

Rini2Batang kemaluan mereka besar-besar juga. Saya langsung memulai dengan batang kejantanan yang paling kanan, yaitu senjata keperkasaannya bang Hendrik. Saya hisap, saya gigit-gigit kecil, saya kocok di dalam mulut saya, dan saya jilati keseluruhan batangnya dan termasuk juga telurnya. Begitu juga pada batang keperkasaan yang kedua, ketiga, keempat, dan yang terakhir miliknya pak Rudy. Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum meminum air mani mereka. Lalu saya duduki batang kejantananmya bang Hendrik sampai masuk ke liang senggama saya. Saya kocok-kocok di dalam vagina saya. Sementara itu, pak Rudy dan satu bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu saya, sedangkan yang dua bapak lainnya menunggu giliran. 10 menit setelah itu, saya sudah setengah tidak sadar, siapa yang menggenjot lubang senggama saya, siapa saja yang menghisap buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya dan berapa kali saya sudah keluar karena orgasme. Ada pula saatnya ketika satu senjata kejantanan masuk ke lubang vagina saya, sedangkan satu senjata lagi masuk ke lubang anus saya sambil saya menghisap 3 batang kemaluan secara bergantian. Pokoknya saya sudah tidak sadar lagi. Karena merasakan kenikmatan yang benar-benar tiada tara.

Rini3

Untungnya mereka tidak mengeluarkan air maninya di dalam lubang kewanitaan saya, kalau tidak bisa hamil nanti saya… berabe dong..! Lagipula saya berniat meminum semua air mani mereka. Akhirnya saat yang saya tunggu-tunggu, yaitu saatnya saya berjongkok di depan mereka dan mereka mengelilingi wajah saya sambil mengocok-ngocokkan barang mereka masing-masing. Sesekali saya masih juga menghisap dan menyedot kelima batang kejantanan itu dengan lembut. Akhirnya, “Crot… crot… crot… crot…. crot…” saya malam itu seperti mandi air mani. Saya merasa puas sekali. Waktu pulang, saya diantarkan bang Hendrik, si hansip. Ketika sudah sampai di depan rumah saya, sekali lagi bang Hendrik membuka ritsletingnya dan menyodokkan batang kejantanannya ke dalam lubang senggama saya. Saya melakukannya sambil nungging berpegangan ke pagar depan rumah saya. Selama 10 menit saya dan bang Hendrik melakukan senggama di depan pagar rumah saya. Air maninya sekarang terpaksa dikeluarkan di punggung saya. Saya tidak menyesal karena air maninya kali ini tidak terlalu banyak. Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam-diam. Sampai di kamar sudah jam 3 lebih. Badan saya seluruhnya malam itu bau sperma. Saya langsung tidur tanpa mandi dahulu karena besoknya saya harus ke sekolah. Saya yakin mereka semua akan tutup mulut sebab takut dengan istri mereka masing-masing. AGEN POKER

LENTERAPOKER – MELAYANI SEORANG SPG

LENTERAPOKER

MELAYANI SEORANG SPG

Aku adalah seorang tenaga marketing yang bekerja di sebuah perusahaan distributor parfum di Bogor. Sebenarnya aku juga merupakan perintis dari perusahaan itu, sebut saja CV. WIN. Namun karena andilku di perusahaan itu hanyalah Sumber Daya Manusia, dan bukannya ada hubungan dengan finansial, maka pendapatankupun tidak sama dengan teman-temanku yang lain yang juga ikut menjadi perintis. Ada lima orang termasuk aku yang pertama kali bergabung menjadi satu hingga terbentuklah CV. WIN. Adalah Pak Herman, orang yang paling berperan di perusahaan itu, karena beliaulah yang menjadi pemegang modal dari segala sesuatunya. Beliau seorang Sarjana Ekonomi. Karena keakraban kami, maka kamipun memanggil beliau dengan sebutan Babe, sebutan khas orang Betawi. Karena lingkungan kami merupakan transisi antara Sunda dengan Betawi. Empat orang yang lain bertugas untuk mengembangkan SDM, baik SDM masing-masing maupun dalam hal rekrutmen dan pengembangannya. Maka kami berempatpun bersaing untuk merekrut anak buah yang sebanyak-banyaknya, dan mengembangkan hingga menjadi sebuah tim yang integral dan solid. Dalam empat bulan saja, yang semula hanya berjumlah empat orang sudah menjadi lebih dari lima puluh orang. Dan timku menjadi tim yang paling solid dengan jumlah yang terbanyak. Semua itu tak lepas dari kerja kerasku untuk mengembangkan mereka, mendidik mereka dan memotivasi mereka. Mereka memang tim yang kuat dan bermotivasi tinggi. Mereka semua sangat respek terhadapku. Itu semua karena aku hampir dikatakan sempurna dalam hal pembinaan dan approachmen. Aku selalu menghadapi mereka dengan sabar, meski sifat mereka tak sama. Aku menerapkan pendekatan yang berbeda-beda dari yang satu dengan yang lainnya. Aku selalu memuji mereka yang berprestasi, dan membangun semangat bagi mereka yang sedang down.

SPG 1

Aku selalu sempatkan waktu sekitar dua sampai lima menit kepada masing masing individu untuk berbicara mengenai keluhan-keluhan mereka, kendala-kendala di lapangan, dan rencana-rencana mereka ke depan, sehingga mereka merasa benar-benar menjadi bagian yang penting dalam tim. Paling tidak aku menyapa mereka sekilas dengan mengucapkan selamat pagi penuh semangat, memuji penampilan mereka, atau hanya sekedar mengatakan, “Dasi kamu bagus” Aku juga sangat antusias dengan mereka, karena sebagian besarnya adalah cewek. Dan bukan rahasia lagi jika cewek sunda terkenal dengan postur tubuh yang tak terkalahkan. Mereka rata rata berbadan segar dengan buah dada yang sekal dan menantang. Kulit mereka juga sangat bersih. Itu adalah keuntungan tersendiri bagiku karena pasti suatu saat nanti mereka (bahkan semuanya) bisa aku kencani satu persatu. Dengan pendekatan setahap demi setahap salah satu diantara mereka, Ria, akan bisa aku nikmati tubuhnya. Kisah ini berawal ketika suatu hari aku tidak terjun ke lapangan karena badanku terasa tidak enak. Tapi karena aku harus memotivasi mereka, paginya aku sempatkan untuk ke kantor. Dan begitu mereka berangkat ke lapangan aku pulang ke kost untuk istirahat. Namun paginya dikantor, Ria sempat curiga dengan kesehatanku dan bertanya, “Mas kenapa, sedang sakit ya?” “Iya, Ria. Aku lagi nggak enak badan. Kayaknya aku nggak berangkat hari ini” “Ya udah, entar habis meeting Mas pulang aja. Mas sudah makan?” tanya Ria penuh perhatian. Dia memang orangnya sangat perhatian. “Udah sih, tapi cuman dikit. Nggak selera” Dengan penuh kelembutan Ria meraba dahiku. Tangannya lembut dan wangi. Kalau aku diraba agak lama mungkin aku langsung sembuh, pikirku. Pukul sembilan pagi semua karyawan sudah menyebar ke lapangan. Sementara aku masuk dan beristirahat di ruang rapat. Babe masuk dan bertanya, “Kenapa Yan, sakit?” “Iya, Be,” jawabku singkat. “Ya udah, tiduran aja situ,” kata Babe ramah. “Nggak ah, Be. Aku mau pulang aja. Ntar sore balik lagi” “Terserah deh” Aku bergegas pulang ke kost. Kostku memang hanya berjarak tiga ratus meter dari kantor. Semua biaya kostku ditanggung oleh Babe. Ruangnya nyaman, besar dan bersih. Penjaganya yang bernama Pak Min itu juga ramah. Menurut Pak Min sebenarnya kamar itu khusus untuk tamu dan tidak disewakan, tapi entah mengapa aku diperkenankan menyewa kamar itu. Di kamar itu terdapat lukisan panorama yang sangan besar dan indah. Asli pula dan bukan reproduksi. Kata Pak Min posisi kamar itu boleh diubah sesuka penghuninya. Asal jangan kaget jika ada sensasi baru setelah itu. Apalagi dengan lukisan itu. Tapi aku menganggap itu hanya gurauan Pak Min dan aku tidak menanggapinya dengan serius. Sebenarnya di kost itu tidak boleh membawa teman lawan jenis ke kamar, tapi sepertinya Pak Min, si penjaga itu tahu apa yang dibutuhkan penghuni kost, jadi peraturan itu diabaikan. Sehingga kamar sebelahku sering dipakai pesta seks oleh penghuninya. Aku pernah ikut sekali. Sesampainya di depan kamar kost aku kaget karena Ria ternyata sudah berada di depan kamar kostku sedang membaca majalah kesukaannya. “Lho Ria, kok kamu disini. Lagi ngapain?” tanyaku singkat. “Lagi nungguin Mas Iyan. Kenapa, nggak boleh?” tanya Ria manja. “Ya boleh sih, tapi kok tadi nggak ngomong dulu” “Mau ngasih kejutan, biar Mas Iyan sembuh” “Ah, bisa aja kamu,” sahutku sambil mencubit dagunya yang mungil itu. Setelah membuka pintu kamar aku mempersilakan Ria masuk.

SPG 2

Dengan tanpa canggung Ria masuk ke kamarku dan melihat sekeliling, “Kok posisi kamarnya nggak diubah sih Mas. Emang nggak bosen gini-gini aja. Ubah dong biar ada perubahan. Biar selalu baru, jadi Mas nggak sakit-sakitan” “Biarin, sakit kan karena penyakit. Bukan karena kamar. Eh ngomong-ngomong, sorry lho kamarku berantakan” “Ah cowok mah, biasa,” sahut Ria dengan sedikit logat sunda. Setelah itu tangan mungil Ria memunguti benda-benda yang berantakan itu dan menatanya dengan rapi di tempatnya masing masing. Sementara aku pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Begitu masuk kamar, kamarku sudah kembali bersih dan rapi oleh tangan Ria. Aku lihat Ria sedang sibuk memencet-mencet tombol remote untuk mencari acara tv. Hari itu Ria mengenakan baju tipis putih dengan celana hitam panjang. Sangat terlihat profesional dia dengan pakaian itu. Juga seksi. Sambil tiduran Ria terlihat sangat menggoda. Payudaranya sangat terlihat mulus dengan bra yang tidak seukuran. Terlihat sekali bra itu tak sanggup memuat isi dari dada Ria. Aku menelan ludah. Tiba tiba suhu badanku naik. Aku tahu ini bukan karena aku sakit, tapi lebih karena libidoku pasti sedang on. Si kecil juga ikut-ikutan bangun. Sialan. Aku menggerutu karena ketika si kecil bangun dengan posisi yang salah. Menghadap ke bawah. Sehingga bulu-bulunya yang semula sempat menempel jadi tertarik dan menimbulkan rasa sakit. Aku merogohnya dan menempatkannya dengan benar. Tentu ini tak sepengetahuan Ria. Malu aku. “Mas punya CD lagu yang bagus, nggak?” tanya Ria mengagetkanku. “Cari aja disitu, pilih sendiri. Ada lagu, ada film. Eh, aku kemarin sewa film bagus tapi belum sempat nonton. Tuh, yang bungkusnya dari rental” “Film apa sih ini?” “Action, tapi katanya sih, ada making love-nya” “Hii. Coba ah, penasaran” Sementara Ria memasukkan keping VCD, aku memperhatikan pinggangnya yang sedikit terbuka ketika dia sedikit menungging. Putih, mulus. Aku jadi teringat Dewi pemeran VCD Itenas yang heboh itu. Sementara aku duduk mengambil posisi bersandar di tembok dekat tempat duduk Ria sebelumnya. Aku berharap setelah selesai memasukkan keping VCD, Ria kembali ke tempat duduk semula, jadi aku berada disampingnya persis. Dan benar, kini Ria berada disampingku dengan posisi bersila, sementara kakiku aku selonjorkan. Kini kaki kiri Ria yang dilipat menumpang di kakiku. Filmpun dimulai. Aku juga bersiap untuk memulai film panas siaran langsung tanpa penonton dan kamera. Aku mulai merangkul Ria. Mengelus rambutnya yang hitam itu, sambil sesekali membahas cerita film itu. Padahal sebenarnya aku tidak begitu memperhatikan alur cerita film itu. Aku hanya menjawab ya dan tidak atau tersenyum menanggapi Ria yang terlihat serius. Lalu badan Ria mulai bersandar di badanku. Akupun dengan mudah menciumi rambutnya, telinganya juga tengkuknya. Sementara tanganku yang sedari tadi bermain di daerah atas, kini mulai merosot. Menyentuh dada Ria, meremasnya hingga Riapun tak lagi memperhatikan film itu dan menikmati sentuhanku. Kini kami menjadi pemeran utama sebuah film panas. Apalagi ketika alur film itu tiba pada kisah make love, sesekali kami melihatnya sebagai pemanas. Wajah Ria yang semula menghadap tivi kini mulai tengadah menghadapku. Bibir kamipun beradu. Ria terlihat sangat antusias. Napasnya sangat wangi menggairahkan. Aku yakin Ria mempersiapkan hal ini dengan makan permen wangi sebelumnya. Dia menjilati mukaku dengan buas. Sementara tanganku sibuk bergerilya mencoba melepas pakaian Ria. Tanganku yang berada di dalam baju Ria berhasil membuka pengait bra-nya. Gumpalan daging sekal itu kini longgar tanpa pembungkus. Sementara bibirnya sibuk menjilatiku, tangannya mulai menuju pakaianku. Akupun dilucutinya. Sekarang aku tak berbaju lagi. Bibir Riapun mulai bergerilya turun. Menjilati dadaku dan mengulum susuku. Badanku makin panas. Libidoku makin naik. Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Ria. Aku menikmatinya sambil terus memainkan payudaranya yang semakin menghangat. Semakin lama Ria semakin mengganas, dilepaskannya celanaku luar dan dalam.

SPG 3

Bibirnya yang kini sudah tak berlipstik itu terus menjamah semua sektor tubuhku. Lidahnya menjilat-jilat bulu kemaluanku. Juga buah zakarku. Aku sesekali menggelinjang menahan jilatannya. Apalagi ketika kemaluanku masuk kedalam mulutnya. Ah, hangat rasanya. Ria berubah posisi. Yang semula berada tepat di depanku, kini beralih disampingku, sambil tetap menghisap kemaluanku. Perubahan posisinya bukan tanpa alasan. Ternyata Ria mengulum penisku dengan posisi dari samping sehingga lidahnya mengenai permukaan penisku bagian atas. Posisi ini sungguh sangat nikmat. Baru kali ini merasakan hisapan dan jilatan yang sangat hebat. Luar biasa. Sementara itu tanganku terus mengelus tubuh Ria. Payudaranya yang kenyal selalu menjadi favorit tanganku. Juga pantatnya yang bulat mulus. Sungguh menggairahkan. Tapi ketika jemariku kutuntun untuk menuju liang Lubangnya, Ria menolak. Akupun menurut saja. Aku tidak mau memaksakan kehendakku. Sekitar sepuluh menitan Ria bermain dengan posisi itu. Selanjutnya penisku dikeluarkannya dari mulut. Lidahnya yang terus mengganas itu menjalar keseluruh permukaan badanku bagian depan. Naik, naik, dan terus naik. Kini bibir kami kembali beradu. Kini posisi Ria tepat mendudukiku. Lalu perlahan-lahan Ria membimbing penisku untuk masuk kedalam liang Lubangnya. Dan, bless.. hangat, nikmat. Ria meringis menahan rasa. Entah apa yang ia rasakan. Setelah berkonsentrasi dengan penisku, kini Ria mulai memompa dengan posisi naik turun. Aku masih pada posisi duduk. Ria yang duduk dihadapanku terus naik turun hingga payudaranya terayun-ayun. Akupun tertarik dengan payudara itu. Kupegang, kuremas, kutekan lalu aku menundukkan kepalaku hingga bibirku mengenai payudara Ria. Dalam kesulitan karena posisinya yang terayun-ayun aku mengisap payudara Ria. Riapun meraung-raung tak karuan. “Ya Mas, terus Mas. Hisap terus, Mas” “Augh, augh.. Mas aku mau keluar, augh, augh.. Ahh!! Ria mengejang. Mukanya memerah. Lalu kami membalikkan tubuh kami. Untuk sementara kami juga melepaskan perabot kami yang tertancap. Akupun mulai bekerja. Kubimbing Ria untuk berjongkok. Akupun menyetubuhinya lagi dengan posisi dari belakang. Bless.. Kemaluanku masuk lagi ke liang Lubangnya. Dengan posisi doggystyle aku memompa pantat Ria berkali-kali hingga aku merasakan ada dorongan yang sangat kuat, hingga frekuensi doronganku semakin cepat. Aku meracau tak karuan. Ria tahu itu. Sebelum spermaku muncrat, dilepaskanlah pantatnya. Sekejap Ria sudah berbalik posisi. Tangannya langsung menangkap kemaluanku. Dibantu mulutnya, dikocoklah penisku sejadi-jadinya dan.. “Augh..” Sperma hangat muncrat ke mulut Ria. Tanpa ragu dikulumlah penisku. Rasanya tidak karuan. Spermakupun habis ditelan Ria. Lalu kami berduapun roboh tak berdaya. Aku mencium Ria penuh kasih dan dengan senyum kepuasan. Wajahnya yang penuh keringat tetap manis dengan senyuman itu. Sementara layar tv ku sudah menunjukkan display VCD. Entah duluan VCD atau aku selesainya.

LENTERAPOKER – GAK ADA BERONDONG SATPAM PUN JADI

LENTERAPOKER

GAK ADA BERONDONG SATPAM PUN JADI

tepat pada hari ini aku libur, tentu saja bangunnya agak siang dari biasanya, apa lagi semalam aku tidur hampir dini hari karena asyik membuka mail box dan membalas email-email yang masuk. Ada seorang pembaca yang gentleman mengirimkan email padaku, isinya biasa-biasa saja dan sopan. Awalnya seperti email-email lain yang kubalas, selalu kucantumkan persyaratan yang kuinginkan bila mereka ingin melanjutkan berkenalan dan mengobrol denganku. Pembaca yang satu ini lain daripada yang lain karena tanpa banyak komentar, pada email berikutnya langsung dia memberikan persyaratan yang kuminta. Aku pun berbagi foto dan berkirim email dengannya. Terus terang simpatik sekali dia, hanya saja aku belum memiliki foto dan data lengkapnya. Tapi aneh! Aku kok tiba-tiba jadi penasaran dengannya, semoga orangnya sesuai dengan keinginanku. Pada emailnya yang terakhir dia menanyakan cara mengobati ikan yang perutnya buncit. Ha.. ha.. ha.., kan tidak semua dokter hewan bisa mengobati ikan. Kembali ke ceritaku, pagi ini ternyata kondisi rumahku kosong, kedua orang tua dan adikku entah pergi kemana. Hal ini biasa terjadi, mereka tidak mau mengganggu tidurku dan pergi mengunci rumah dari luar. Kami di rumah memang masing-masing memiliki kunci rumah sendiri-sendiri. Setelah membaca koran pagi sambil minum secangkir kopi, aku teruskan membaca koran di toilet kamar mandiku. Aku bermaksud buang hajat (Maaf! Aku berusaha menyampaikan apa yang kualami dengan apa adanya) sambil membaca koran. Pintu kamarku sengaja kubiarkan terbuka begitu saja, toh tidak ada orang lain di rumahku. Kulepas kembali singlet yang baru kukenakan tadi sebelum keluar dari kamar, kulempar begitu saja, demikian pula dengan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya yang kupakai saat tidur. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yang menutupi tubuhku. Sejak kecil aku memang tidak suka dan tidak pernah menggunakan BH sehingga sampai saat ini di usiaku yang ke 28 aku tetap tidak memiliki satu pun BH untuk menutupi buah dadaku yang sintal dan ranum ini. Aku terbiasa tidur bertelanjang dada dan seringkali bugil sambil memakai selimut tipis saja. Kalau semalam aku tidur hanya mengenakan celana pendek yang bentuknya seperti yang kuceritakan tadi, selain bentuknya yang mini, bahannya terbuat dari kain sutera tipis tembus pandang dengan karet elastis yang melingkar di pinggangku, sehingga bayangan bulu kemaluanku jelas dapat terlihat dari luar, karena di dalamnya aku sudah tanpa menggunakan apa-apa lagi untuk menutupi auratku, toh semua model UnderWear-ku juga sexy dan mini sekali sehingga tidak ada fungsinya saat kupakai tidur, jadi sekalian saja tidak kupakai. Selesai hajatku, kuletakkan koran yang kubaca tadi dan aku pun mandi. Kondisi kamar mandi dalam kamarku pun kubiarkan tetap terbuka sejak tadi hingga jika dari arah ruang tamu ada orang melongok kamarku yang pintunya terbuka pasti dapat melihat tubuh montokku di kamar mandi yang sedang mandi saat ini, namun aku tidak khawatir karena rumahku saat ini sedang kosong dan pintu depan dalam keadaan terkunci hingga aku tidak perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba nyelonong masuk. Kubasahi seluruh tubuhku di bawah shower kamar mandiku, rambutku pun kubasahi karena aku memang ingin keramas. Selesai keramas, kusabuni tubuhku dengan sabun cair, kugosok rata seluruh bagian tubuhku yang ramping dan sexy ini (Bukan GR lho! Karena memang demikianlah diriku). AGEN POKER

tante 1

Tinggiku yang 170 centimeter termasuk cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, buah dadaku tidak terlalu besar, ukurannya normal sedang-sedang saja, bentuknya padat, puting susuku dan sekitarnya masih tampak ranum berwarna sedikit merah muda kecoklatan.Pantatku sintal dan berisi, bagian depannya di bawah pusarku ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang halus, tumbuhnya rata rapi dan tidak terlalu panjang karena menempel di bawah pusarku menyeruak ke atas. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atas kemaluanku, di sekitar lubangku tetap bersih dan mulus. Kuusap dan kugosok dengan sabun cair tadi dengan rata, kujongkokkan sedikit tubuhku dan kuangkat sebelah kakiku bergantian dan kukangkangkan di atas bibir bathtub agar memudahkan tanganku menggosok dan membersihkan lipatan selangkanganku. Tanganku yang satu lagi menggosok tubuhku bagian lain, kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama menyabuni tubuhku, mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari jariku kumasukkan ke dalam bibirku. Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku yang mungil dan berbibir tipis, ada rasa sabun di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian buah dadaku. Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi tetap mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir lubangku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku sudah horni sekali, liang lubangku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar dari dalam rahimku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir lubangku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku meliuk bagaikan penari erotis yang biasa kulihat di BF, kedua kakiku pun tak kuasa lagi menopang tubuhku. Aku langsung terduduk di bagian atas bathtub, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan bibir bathtub. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir lubangku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku, sekujur tubuhku masih dipenuhi oleh sabun cair yang kini sudah mulai berbaur dengan keringat dinginku yang mulai mengalir keluar, udara AC yang masuk dari kamar tidurku seakan tidak mampu menembus ke kamar mandiku. Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan lubangku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Awalnya memang sedikit agak sulit masuk namun karena aku memang sudah benar-benar horny sehingga liang lubangku juga sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga berikutnya jari-jariku dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang lubangku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku. Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang lubangku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding lubangku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang ada dan tumbuh di dalam liang lubangku dan menghadap keluar. Kuangkat sedikit benjolan tadi dari bawah dengan jariku dan kugesekkan bagian bawahnya, punggung dan kepalaku jadi tersandar di dinding kamar mandi, seakan hendak pingsan rasanya. Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam lubangku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, pantatku bergetar hebat, kurasakan kedutan bibir lubangku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku. Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding lubangku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan cintaku yang mengalir deras. Setelah diam sejenak meresapi apa yang baru saja terjadi, aku meneruskan mandi. Kubilas tubuhku dengan air melalui shower, di selangkanganku masih terasa cairan cintaku merembes keluar dari dalam liang lubangku, mengalir turun melewati kedua belah pahaku. Selesai mandi, kukeringkan badanku dengan handuk dan kukenakan kimono tipis bermotif kembang-kembang. Bentuk kimonoku ini cukup pendek ukurannya. Ujung bawahnya kurang lebih hanya sejengkal saja dari pangkal pahaku, kalau aku membungkuk pasti belahan pantatku akan tersembul keluar, demikian pula bila aku duduk saat mengenakan kimono ini pasti onggokan daging di pangkal pahaku juga akan mudah terlihat, karena memang kimono yang kukenakan ini bukan untuk digunakan di luar, fungsinya hanya bisa digunakan di kamar setelah selesai mandi agar tidak kedinginan saja. Aku keluar menuju lemari es mengambil air dingin. Aku merasakan haus sekali setelah melakukan aktifitas tadi.

tante 2

Selesai minum tiba-tiba ada orang yang menekan bel. Kulongok keluar ternyata ada satpam yang mengantar tagihan iuran RT. “Sebentar ya Pak”, seruku.Kuambil uang di dompetku dan aku keluar menuju pintu pagar. Sambil kusodorkan uang, kuterima bukti pembayaran yang kuterima dari satpam tadi. Waktunya hanya sebentar saja namun cukup membuat satpam tadi terbengong-bengong heran menatap penampilanku. Rupanya tanpa kusadari, aku tadi keluar mengenakan kimono mini tadi. Bahan kainnya tipis sehingga saat kupakai menempel dengan ketat di kulitku yang memang belum kering betul saat kuhanduki tadi, apa lagi bagian depannya hanya ditutupkan begitu saja dan diikat dengan ikat pinggang tali yang terbuat dari bahan kain yang sama, dan ikatanku tadi juga asal-asalan saja sehingga bagian dadaku terbelah agak lebar, sehingga dari samping tepian buah dadaku yang putih mulus dapat terlihat dengan jelas secara hampir keseluruhan, hanya puting susuku saja yang tertutup. Bagian bawahku rupanya juga tidak tertutup dengan rapi, selain ukurannya sudah pendek ke atas (mini), belahannya juga tidah rapat, kecuali di bagian yang terjepit oleh ikat pinggang kain tadi, sehingga rupanya saat aku berjalan melangkah keluar tadi belahan kimonoku bagian bawah tersingkap bergantian di kedua sisinya mengikuti irama langkahku. Berarti bagian ujung pangkal pahaku yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluanku dapat terlihat dengan jelas oleh satpam tadi, pantas saja matanya melotot dan dia sempat terbengong-bengong saat melihatku keluar tadi. Persetan deh, pikirku, sudah telanjur mau apa lagi, ya mungkin itu rejeki satpam itu tadi. AGEN POKER