LENTERAPOKER – JANDA PILIHAN HATIKU

LENTERAPOKER

JANDA PILIHAN HATIKU

Nama saya HerMan, saya berusia 23 tahun dan saat ini saya kuliah dan bekerja. Cerita ini bermula pada saat saya jalan-jalan dengan teman-teman saya di suatu kawasan di Jakarta yang meMang sudah cukup terkenal di kalangan anak muda. Saat saya sedang melintas di jalan SudirMan saya melihat seorang wanita dan saya menghentikan kendaraan saya lalu kami pun berkenalan. Wanita tersebut bernama Rita dan dia masih berumur 19 tahun dengan tinggi kurang lebih sekitar 175 dan dengan ukuran bra sekitar 36 C akhirnya saya menawarkan dia untuk mengantar pulang dan dia pun setuju, maka akhirnya kami jalan pulang tanpa ada apa-apa. Kesokan harinya pada pukul 10.00 Rita menghubungi saya via HP saya “Hallo, HerMan ya?” “Siapa nih?”, tanya saya “Rita, masa lupa yang semalam kenalan..” “Oh, iya.. lagi diMana nih.” “Lagi di Blok M, kamu ada acara nggak hari ini?” “Ehmm, nggak ada tuh kenapa?”, jawab saya “Bisa jemput?” “Ya udah diMana?” “Di McDonald Blok M aja ya jam 11.00” “Ok” Singkat cerita langsung saya meluncur ke arah Blok M Sesampainya disana kami ngobrol sejenak lalu kami memutuskan untuk pergi. “Mau keMana nih?” tanya saya “Terserah kamu aja..” “Main kerumahku sebentar yuk mau nggak?” “Ok”, jawabnya dengan santai. “Ga takut?”, tanya saya “Takut apa?” “Kalo diperkosa giMana?” Tapi dia dengan santainya menjawab, “Ga usah diperkosa juga mau kok.. he.. he..” sambil melirik kearahku dan mencubit Manja pinggangku. Kemudian saya bertanya, “Bener nih?” Dia menjawab, “Siapa takut?” Lalu segera kita meluncur ke arah rumahku di bilangan Tebet yang meMang sehari-harinya selalu kosong. AGEN POKER

Gambar-Pantat-Montok-Janda-Bugil-Nungging-1

Begitu sampai saya lalu mempersilahkan Rita untuk masuk lalu kami duduk bersebelahan dan saya menggoda dia. “Bener nih nggak takut diperkosa?” Dia malah menjawab, “Mau perkosa aku sekarang?” ujarnya sambil membusungkan dadanya yang montok itu. Aku tidak tahu siapa yang memulai tiba-tiba bibir kami sudah saling bertemu dan saling melumat, dan memainkan lidah nya di mulutku. Tangan kirinya melepas bajuku dan aku tak mau ketinggalan, saya ikut membuka kaos ketatnya itu dan melepas BH nya. CiuManku menjalar menyusuri leher dan belakang kupingnya. “Ahh.. esst.. terus yang..”, Rita udah mulai meracau tidak jelas saat lidah saya turun ke dadanya diantara kedua bukitnya. Lidah saya terus menjalar di buah dadanya namun tidak sampai pada pentilnya. Rita mendesah-desah, “Man isep Man ayo Man gue pingin elo isep Man..” Namun aku tidak memperdulikannya dan masih bermain di sekitar pentilnya dan turun ke perut sambil perlaha-lahan tanganku membuka celananya dan masih tersisa celana dalamnya. Akhirnya kepalaku ditarik Rita dan ditempelkannya teteknya ke mulutku. “Ayo Man isep Man jangan siksa gue Man..” Akhirnya mulutku menghisap tetek sebelah kirinya sedangkan tangan kanan ku meremas-remas tetek sebelah kanannya. “Ohh.. aah.. esst.. enak Man terus sedot yang keras Man gigit Man ohh..”, racaunya. Sambil kusedot teteknya bergantian kiri dan kanan tanganku bergerilya di bagian pangkal pahanya sambil menggosok- gosok klitorsnya dari bagian luar celana dalamnya. Rita pun tidak sabar, akhirnya dia membuka celanaku termasuk celana dalamku sehingga mencuatlah ‘adekku’ yang sudah berdiri tegak itu dan Rita terpana. “Gila gede banget Man punya elo..” Dan tanpa dikoMando langsung Rita memasukan kontolku ke dalam mulutnya yang mungil, terasa penuh sekali mulut itu, Rita menjilat-jilat ujung kemaluanku terus turun ke bawah sampai selurh batangnya terjilat olehnya. “Ah.. enak Ni terus Ni” aku pun menahan nikmat yang luar biasa. Akhirnya aku berinisiatif dan memutar tubuhku sehingga posisi kami menjadi 69. Sesaat aku menjilati bagian bibir lubangnya Rita mendesah. “Ah.. enak Man esst.. terus Man..” Akhirnya Rita menggelinjang hebat ketika lidahku menyentuh bagian klitorisnya. “Ahh.. Man aku sampai Man..” sambil mulutnya terus mengelum kemaluanku sedotan Ritapun semakin cepat dan kuat pada kemaluanku maka aku merasakkan denyut- denyut pada kemaluanku. “Ni, gue juga mau sampai Ni ahh..” “Barengan ya..” Mendengar itu Rita makin bernafsu menyedot-nyedot dan menjilati kemaluanku dan akhirnya.. “Acchh.. ach..”, crot.. crot.. crott.., 8 kali kemaluanku menyemprotkan sperma dalam mulut Rita dan dia menelan semuanya sehingga kamipun keluar secara bersamaan.

Janda 2

Akhirnya Ritapun menggelimpang disampingku setelah menjilati seluruh kemaluanku hingga bersih. “Makasih ya Man aku dah lama nggak orgasme sejak suami gue kabur..”, kata Rita “EMang suami kamu keMana?” “Ga tau tiba-tiba dia ngilang setelah gue ngelahirin anak gue” “Lho kamu dah punya anak?” “Udah umur setahun, Man” Kemudian Rita memeluk saya dengan eratnya. Lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah saya, lalu saya cium bibirnya lembut dia pun membalasnya tapi lama-kelamaan ciuMan itu berubah menjadi ciuMan penuh nafsu. Kemudian Rita memgang kemaluan saya yang masih terbuka dan meremas-remasnya sehingga secara otomatis ‘adikku’ langsung berdiri dan mengeras. Kemudian Rita menaiki tubuh saya lalu menjilati habis seluruh tubuh saya mulai dari mulut hingga ujung kaki. “Ach..” desahku sejalan dengan jilatan di tubuhku. Kemudian Rita mengulum kemaluanku terlihat jelas dari atas bagaiMana kemaluanku keluar masuk mulutnya yang mungil itu. “Ah. sst.. enak Sayang terus sedot Sayang achh..” desahanku semakin mengeras. Lalu kuputar tubuhku sehingga posisi 69 dengan Rita diatas tubuhku lalu aku menjilati lubang Rita dan kuisep klitoris Rita. “Ahh.. enak Man terus Sayang, aku Sayang kamu achh..” desah Rita meninggi. Kemudian Rita memutar tubuhnya kembali dan dia memegang ‘adikku’ yang sudah siap tempur itu, dipaskannya ke liang lubang setelah pas perlahan-lahan diturunkannya pantat Rita. Sehingga perlahan-lahan masuklah kemaluan saya ke liang senggama Rita “Auw.. sst.. ohh.. geede banget sih punya kamu yang” lirih Rita. “Punya kamu juga sempit banget Yang, enak.. ah..” kataku. Perlahan-lahan aku tekan terus kemaluanku ke dalam lubangnya yang sempit itu. Akhirnya setelah amblas semuanya Rita mulai mengerakan pinggulnya naik turun sehingga membuat kemaluan saya seperti disedot-sedot. Rita berada diatasku sekitar 15 menit sebelum akhirnya dia mengerang. “Ahh.. Sayang aku keluar Yang, ahh..” racaunya. Setelah itu tubuh dia melemas dan memeluk aku namun karena aku sendiri juga mengejar puncak ku maka langsung kubalik tubuhnya tanpa melepas kemaluanku yang ada di dalam lubangnya. Setelah aku berada diatasnya maka langsung kugenjot Rita dari atas terus menerus hampir kurang lebih 20 menit hingga akhirnya Rita mengalami orgasme yang ketiga kali dalam waktu yang singkat ini. “Ahh.. Sayang aku keluar lagi Sayang ahh..” Desah Rita. “Kamu lama banget sih Sayang” desah Rita sambil terus menggoyangkan pinggulnya memutar. “Ahh terus Sayang sstt enak Sayang terus..” racaunya. “Iya aku juga enak Sayang terus Sayang ahh.. enak Sayang mentok banget ah..” racauku tak kalah hebatnya. Akhirnya setelah aku menggenjot Rita selama kurang lebih 40 menit aku merasakan seperti ada yang mendesak ingin keluar dari bagian kemaluanku. “Sayang, aku mau keluar Sayang” “Mau di dalam atau diluar Sayang?” kataku. “Bentar Sayang aku juga mau keluar lagi nih ahh..” desah Rita. “Di dalem aja Sayang biar aku tambah puas” desah Rita lagi. “Ahh.. sst.. Sayang aku keluar Sayang ahh..” racauku “Barengan Sayang aku juga sampai ah.. ahh.. oh..” desah Rita. “Ahh.. Sayang aku keluar Sayang ahh.. sst.. ohh..” desahku. “Aahh” menyemprotlah spermaku sebanyak 9 kali. “Emmhh..” saat itu juga si Rita mengalami orgasme. “Makasih ya Sayang” kata Rita sambil mencium bibirku mesra. Setelah itu kami langsung membersihkan diri di kamar Mandi dan didalam kamar Mandi pun kami sempat ‘main’ lagi ketika kami saling membersihkan punya pasangan kami masing-masing tiba-tiba Rita jongkok dan mengulum punyaku kembali dan au dalam posisi berdidi mencoba menahan nikmatnya. Namun aku tidak tahan menahan gejolak yang ada maka aku duduk di ws dan Rita duduk di atasku dengan posisi menghadapku dan dia memasukkan kembali kemaluannya kedalam lubangnya. “Bless.. ahh.. sst.. enak Sayang ahh..” racaunya mulai menikmati permainan.

susu-segar-igo-sange

Namun setelah 15 menit aku merasa bosan dengan posisi seperti itu maka aku suruh memutar tubuhnya membelakangi aku dan aku angkat perlahan tanpa melepas kemaluanku dan aku suruh Rita menungging dengan berpegangan pada tepian bak Mandi dan ketika dia menungging langsung aku genjot maju mundur sambil meremas-remas buah dadanya yang mengayun-ayun. “Ah.. Man aku mau keluar Man..” desahnya. “Man aah..”, terasa cairan orgasme Rita kembali membasahi kemaluanku. Karena kondisi Rita yan lemas maka aku memutuskan untuk melepaskan kemaluanku dan Rita melanjutkannya dengan mengulum kemaluanku hingga akhirnya.. “Ni aku mau keluar Sayang.. ah..”, Sambil kutekan dalam-dalam kepalanya ke arah kemaluanku sehingga terlihat kemaluanku amblas semua ke mulutnya yang mungil itu. Dan ketika Rita menyedot kemaluanku maka.. “Ah.. Ni..” akhirnya aku semprotkan seluruh spermaku ke mulut Rita dan aku lihat Rita menelan semua spermaku tanpa ada yang tumpah dari mulutnya bahkan dia membersihkan kemaluanku dengan menjilati sisa-sisa seluruh sperma yang ada. Setelah itu kami saling membersihkan tubuh kami masing- masing dan kami kembali ke kamar dengan tubuh yang sama-sama telanjang bulat dan kami tiduran sambil berpelukan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami dan kami saling mencium dan meraba serta ngobrol-ngobrol sejenak. Tanpa terasa kami sudah berada di rumahku hampir selama 4 jam. Maka akhirnya kami mengenakan baju kami masing-masing dan setelah itu aku mengantarkan Rita pulang ke kostannya di daerah Blok M dan berjanji untuk saling menghubungi. Hingga saat ini diturunkan kami masih sering melakukan hubungan intim. AGEN POKER

LENTERAPOKER – DAPAT GADIS AMOY RASANYA

LENTERAPOKER

DAPAT GADIS AMOY RASANYA

Sejujurnya, aku merasa menyesal berdomisili di Surabaya, karena panas dan lingkungannya tidak sesuai denganku. Akan tetapi aku harus menjalaninya karena aku sedang dalam masa menuntut ilmu, kuliah. Dan, aku semakin betah sejak mengenal Tante Hera, tetangga sebelah. Untuk mengisi waktu luang, aku membentuk group musik bersama teman-temanku. Kami memilih aliran latin sebagai anutan. Seperti biasa, kami latihan setiap sabtu pagi di beranda rumah kontrakan. Kebetulan rumah kontrakan kami berada di lingkungan perumahan yang mayoritas dihuni oleh keturunan Chinese. Pagi itu aku kebagian lagu di mana aku harus menyanyikannya. Oh ya, kami semua bisa bernyanyi dengan baik. Latihan pun dimulai. Aku membawakan lagu Habla Me dari kelompok Gipsy Kings dengan serius dan menghayatinya. Ketika asyik- asyiknya menyanyi, tiba-tiba pintu rumah tetangga depan terbuka. Dari dalam keluar seorang wanita yang tak asing lagi bagi kami. Dialah Tante Hera, wanita berumur sekitar 35 tahun. Dia juga seorang guru les piano, disamping sebagai ibu rumah tangga tentunya. Pagi itu dia tampak cantik dan seksi, dengan celana ketat hitam berpadu dengan kaos ketat hijau muda tanpa lengan menambah kecantikan wajah Chinese-nya yang putih bersih. Dadanya yang menantang tampak sedikit tersembul di balik pakaiannya yang tampak hot.

tumblr_mw6ti9jywn1r2i1eqo1_1280

Dengan senyum manis dia berjalan mendekat seolah-olah ingin memberi penilaian atas lagu yang sedang kami bawakan. Teman-temanku tampak salah tingkah. Aku sendiri sempat tidak konsentrasi ketika secara naluriah aku memandangi bagian dadanya yang aduhai. “Lagunya bagus”, pujinya singkat. “Terima kasih Ci”, balasku spontan. Kami memang biasa memanggilnya Cici. “Gimana kalo Cici coba gabungkan dengan piano.. akan kedengaran luar biasa.” “Ide yang bagus Ci”, sambar Tigor temanku dengan cepat, seolah-olah dia sudah membayangkan hal yang sedap. “Tapi Cici cuma perlu seorang gitaris saja, biar tidak terlalu berisik”, katanya sambil menatapku penuh arti. Alamak, dadaku berdesir. “Kamu aja, lagian kamu kan yang nyanyi tadi”, lanjutnya. “Iya Ci”, balasku. Tampak jelas teman-temanku seketika lemas. “Besok jam 5 sore”, katanya seraya meninggalkan kami. Hari yang ditentukan tiba juga. Aku merasa deg-degan karena baru pertama itu aku melihatnya jelas sekali. Dengan pakaian daster yang santai tapi mengundang birahi, membuat darahku mengalir tak menentu. “Orang rumah pada ke mana Ci”, tanyaku. “Ke mall.” “Ohh..” “Pianonya sebelah sini”, katanya sambil menunjuk ruangan di sebelah pojok. Aku menenteng gitarku yang tadi kubawa. Dia segera duduk di kursi piano dan memintaku menyanyikan lagu yang kemarin, sambil dia mencoba menyesuaikan dengan permainan pianonya. “Suara kamu bagus, seksi..” pujinya tentang suaraku yang serak-serak basah. Saat itu pikiranku sudah tak menentu. Entah kenapa, batang kejantananku tiba-tiba menegang. “Cici punya tablature lagu latin yang agak klasik, mungkin kamu cocok menyanyikannya.. mari ikut Cici.. bukunya ada di kamar”, ajaknya. Aku menurut saja ketika dibawa ke dalam kamarnya. Kamar itu mewah sekali. Foto-foto keluarga berjejer rapi di dinding yang putih mulus. “Tolong kamu cari di sini”, katanya sambil berlalu. Semula aku mengira dia hendak menyediakan air minum buatku. Tapi.., “Klikk..” Pintu kamar segera ditutupnya, dan dikunci. “Ke sini dong”, pintanya sambil menarik tanganku. Dia merebahkan dirinya di ranjang empuk itu. Aku agak gemetaran juga ketika mendekatinya. “Temani Cici yaahh..” pintanya manja. Direngkuhnya tubuhku dan bibirku langsung dipagutnya dengan ganas. Aku yang masih agak bingung seperti orang bodoh. Sesaat kemudian naluri alamiahku pun keluar. Bibirnya balik kuserbu dan mengeluarkan lidahku. “Oughh..” dia mengerang. Sambil menciumi bibirnya, tanganku mulai bergerilya. Kuelus dadanya yang montok itu dengan birahi. Dia terus mengerang manja. “Ci.. aku pengen liat dada Cici..” pintaku sambil melepas lumatan bibirku. “Ini.. tapi buka sendiri yahh..” balasnya manja. Aku membuka bajunya dengan agak terburu-buru. Wow.. indahnya. Sepasang payudara yang lumayan besar. Walaupun agak berkerut dimakan usia tapi bersih dan menantang. Segera saja kujilati puting yang satu sementara tanganku meremas payudara lainnya. Dia cuma bisa menggelinjang. Karena gemas aku memberi cupangan pada permukaan dadanya yang mulus. “Ahh.. jangan, nanti suami Cici liat”, pintanya mesra. “Oh.. maaf Ci”, balasku. “Di jilat aja..” pintanya. Kali ini tanganku bergerilya ke arah bawah. Sejenak aku berjongkok dan melepas celana ketatnya. Aku juga sekalian melepas celana dalamnya karena sudah tidak sabar. “Sini Cici bukain punya kamu”, katanya.

japanese boobs

Dengan sigap dia mulai melepaskan pakaianku. Ketika CD-ku dibukanya dia sedikit terkejut. “Wuihh..” pekiknya sambil tersenyum. Batang kemaluanku yang sejak tadi menegang tampak makin kokoh mengeras. Tak kuduga tiba- tiba langsung dipegangnya dan dikocok-kocok. Aku hanya bisa menahan kenikmatan sambil mengelus rambutnya yang indah. “Ci.. diemut dong”, pintaku terbata- bata. “Iya.. iya.. sabar dong..” Batang kemaluanku yang membesar di masukkannya ke dalam mulut mungilnya. Aku menarik dan mendorong kepalanya agar batang kemaluanku terasa terkocok di mulutnya. Dengan rakus dia menjilat dan mengulum batang kejantananku. Sesekali kuremas payudaranya yang empuk. “Ci.. gantian”, kataku. Dia kutarik dan kusuruh telentang. Kakinya kutarik sampai lututnya tepat di pinggir ranjang. Pahanya kulebarkan dan aku berjongkok di depan liang kewanitaannya. Segera kujilati sambil mengocok senjataku sendiri. “Auugghh.. ” serunya tertahan. Aku makin beringas. Lidahku kumasukkan ke liang sanggamanya sambil terus mengocok batang kemaluan. “Ini diremas sayangg.. ahh”, katanya sambil menarik tanganku tepat di payudaranya. Semakin cepat jilatanku mengitari liang kewanitaannya, dan remasanku makin kuat. Dia sampai menjerit menahan nikmat yang kupersembahkan buat Tante Chinese-ku yang cantik itu. “Aduhh, Cici nggak kuat lagi.. ayo dimasukin.. ayo.. ohh”, dia meminta ketika liang kewanitaannya sudah digenangi cairan lendir yang beraroma khas itu. Sebagian lendir itu juga kucicipi karena gemas. Segera saja aku berlutut dan mengangkat kedua kakinya. Batang kenikmatanku kuarahkan ke liang senggamanya yang becek. “Ahh.. Oughh..” kami berseru berbarengan.

cs23hjprbv0j_t

Dengan ganas, kuhantam liang kewanitaan Tante Hera tanpa ampun. Terdengar bunyi berdecap di sela rintihannya yang menghanyutkan. Permainan sudah berlangsung 20 menit. “Ci.. nungging yah..” pintaku mesra. “Tapi jangan main anus ya sayang..” balas Tante Hera. “Iya Ci.. santai aja” Dari belakang dia kusodok sekuatnya. Gempuranku makin gencar sambil meremas kedua payudaranya. Dia pun hanya bisa berteriak kenikmatan. Ada beberapa cairan berjatuhan ke sprei tempat tidurnya. Ternyata Tante Hera sudah keluar. Tak puas dengan posisi itu, aku memutar tubuh dan membiarkannya di atas. Dia menari- nari sambil menggoyang pinggulnya dengan hebat. Aku hanya pasrah menerima rezeki ini. Dia pun mulai meremas payudaranya sendiri. Suasana kamar ber-AC itu makin panas. Kami berdua berkeringat. “Ahh.. Ci.. aku mau keluar.. di dalam atau di luar nihh Cii? tanyaku bergetar. “Dalem aja sayang.. ayo, kita sama- sama.. saattuu.. duaa.. ti..” pada hitungan ketiga aku menggenjot sekuat tenaga. Kupeluk dia sekuat tenaga ketika spermaku memancar keluar di dalam liang kewanitaannya. Aku juga merasakan cairan hangat membasuh batang kemaluanku di dalam sana. “Ahh.. Ci.. nikmaatt..” “Ougghh.. ahh.. yahh.. yah..” Kami pun terkulai lemas. Dia memelukku sambil tersenyum puas. Batang kejantananku belum kucabut karena aku tidak mau kehilangan kenikmatan yang tersisa. Lima menit kemudian dia menyuruhku berpakaian. “Nanti Cici hubungi kamu lagi yah..” “Sering-sering ya Ci”, kataku nakal. Aku pun keluar dari rumahnya dengan senyuman walau sedikit capek. Malamnya dia meneleponku dan berjanji untuk bercinta itu dua hari lagi. Hidup ini memang indah.

LENTERAPOKER – TIDAK BISA MENOLAK RASANYA

LENTERAPOKER

TIDAK BISA MENOLAK RASANYA

Rini panggilan sehari hari saya, tinggal dijakarta dekat kelapa gading, Saya mau bercerita tentang pengalaman saya untuk para pembaca setia disitus lenterapoker beberapa waktu yang lalu. Saya adalah wanita yang memiliki hyperseksual (Hormon yang berelebihan) yang dalam hal ini kecanduan akan kebiasaan sepongan (melakukan oral seks terhadap kemaluan pria). Sudah lama sekali saya waktu pertama kali menghisap kemaluan pria. Waktu itu umur saya 16 tahun. Dan setelah kejadian itu, saya sudah mendapatkan 2 kejantanan pria lagi untuk saya sepong. Saya benar-benar tidak puas dengan tidak terpenuhinya keinginan saya untuk menghisap kemaluan pria. Masalahnya saya sering dipingit orang tua, apalagi ditambah dengan lingkungan sekolah saya yang merupakan sekolahan khusus cewek. Jadi saya sering sakaw (menagih) kemaluan pria. Suatu malam, saya sudah benar-benar tidak tahan lagi. Buku dan VCD porno pun tidak bisa memuaskan saya. Bahkan waktu saya melakukan masturbasi pun saya tetap merasa kurang puas. Saya yang sehabis masturbasi, membuka jendela kamar saya yang berada di lantai 2 rumah saya. Waktu itu jam 23:30. Saya melihat jalanan di depan rumah sudah sepi sekali. Tiba-tiba ide gila saya mulai lagi. Saya dengan nekat, diam-diam keluar rumah sambil bertelanjang tanpa sepengetahuan siapa pun yang ada di rumah karena semua sudah pada tidur. Saya sampai nekat melompat pagar dengan harapan ada cowok atau pria yang melihat dan memperkosa saya. Apapun asal saya bisa menghisap kemaluannya. Di komplek saya memang sepi sekali pada jam-jam segitu. Saya sedikit menyesal juga, kenapa saya tidak keluar agak lebih sore. Agak dingin juga malam itu atau mungkin juga karena saya tidak memakai selembar pakaian pun. Di ujung jalan, saya melihat masih ada mas Dedi, tukang nasi goreng langganan saya yang masih berjualan. Langsung saya sapa dia. “Mas Dedi, nasi gorengnya dong…” pinta saya. “Lho, mbak Rini..? Ngapain malam-malam begini masih di luar? Ngga pake apa-apa lagi…” sahutnya sambil terheran-heran melihat saya yang tanpa sehelai benang pun di tubuh. “Abis panas sih, Mas. Kok tumben masih jualan..?” Mas Dedi tidak menjawab. Tetapi saya tahu matanya tidak bisa lepas dari payudaraku yang putih polos ini. “Ngeliatin apa mas..?” kutanya. “Ah ngga…” katanya gugup. AGEN POKER

Rini1

Lalu mas Dedi menyiapkan penggorengannya untuk memasak nasi goreng pesananku. Saya lihat ke arah celananya, saya tahu batang kemaluannya sudah berubah jadi bertambah besar dan tegang. Karena saya sudah tidak tahan lagi untuk segera menghisap kemaluannya, saya nekat juga. Saya jongkok sambil membuka ritsletingnya dan mengeluarkan batang kejantanannya dari dalam CD-nya. Tidak pakai basa-basi, saya masukkan alat vitalnya mas Dedi ke dalam mulut saya. Saya jilat-jilat sebentar lalu saya hisap dengan bibir. Saya yakin mas Dedi merasakan senang yang tiada tara, seperti mendapatkan rejeki nomplok. Tidak hanya itu, saya juga menjilati dua telor mas Dedi. Memang agak bau sih, tetapi saya benar-benar menikmati kejantanan mas Dedi yang sekarang dia mulai bersuara, “Mmmh… mmmh… uhhh…” Kira-kira 15 menit saya menikmati kemaluannya mas Dedi, tiba-tiba mas Dedi menyuruh saya untuk berdiri. Dia memelorotkan celana dan CD-nya sendiri sampai bawah dan menyuruh saya berbalik. Sekarang saya membelakangi mas Dedi. Mas Dedi jongkok dan menjilati kemaluan saya. Saya langsung merasakan kenikmatan yang hebat sekali. Hanya sebentar dia melakukan itu. Selanjutnya dia berdiri lagi dan memasukkan batang kejantanannya ke liang senggama saya. Kami berdua melakukan senggama sambil berdiri. Saya melakukannya sambil pegangan di gerobak nasi gorengnya. Saya sudah benar-benar merasa keenakan. “Uuuh… akkhh… akkh… akhhh…” saya menjerit-jerit kegilaan, untung tidak ada yang mendengar. “Mas, kalo udah mau keluar, bilang ya…” pinta saya. “Udah mau keluar nih…” jawabnya. Langsung saja saya melepaskan batang kejantanannya dari liang vagina saya dan jongkok di hadapan kemaluannya yang mengacung tegak. Tetapi setelah saya tunggu beberapa detik, ternyata air maninya tidak keluar-keluar. Terpaksa saya kocok dan hisap lagi batang kejantanannya, saya jilati, dan saya gigit-gigit kecil. Setelah itu tibalah saatnya saya menerima upah yang dari tadi saya sudah tunggu-tunggu, yaitu air maninya yang memang lezat. “Crot.. crot.. crot…” semuanya saya minum seperti orang yang kehausan. Langsung saja saya telan dan saya bersihkan kejantanannya dari air mani yang tersisa. Bertepatan dengan itu, 2 laki-laki lewat di depan kami. Ternyata mereka adalah bapak-bapak yang tinggal di komplek ini yang sedang meronda. “Lho, mas Dedi lagi ngapain..?” kata seorang bapak di situ. “Ah ngga pak… mmm… ini mbak Rini…” jawab mas Dedi malu-malu. “Ini Om, saya habis ‘gituan’ sama mas Dedi…” saya jawab begitu nekat dengan harapan 2 bapak ini juga mau memperkosa saya seperti yang telah saya lakukan dengan si penjuali nasi goreng. Mereka keheranan setengah mati mendengar pengakuan saya itu. “Adik ini tinggal dimana?” tanya salah satu dari mereka. “Di sana, di blok F.” jawab saya. “Ayo pulang sudah malam..!” Dan saya pun diseret pulang. Saya takut setengah mati karena jika sampai saya dibawa pulang, pasti ketahuan sama orang tua dan saya bakal digantung hidup-hidup. Di tengah jalan, saya beranikan diri berkata pada mereka, “Om, mau nyusu ngga..?” “Jangan main-main kamu…” “Ayolah Om…. saya tau kok, Om mau juga mau ngewe sama saya..?” Mendengar itu, si Om langsung terangsang berat. Saya langsung mengambil kesempatan meraba-raba batang kejantanannya yang tegang. “Ayo dong Om… saya pengen banget lho…” saya bilang lagi untuk menegasakan maksud saya. Bapak yang satunya lagi langsung setuju dan berkata, “Ya udah, kita bawa ke pos ronda aja pak Rudy…” dan pak Rudy pun setuju. Setibanya di sana, ternyata masih ada 3 orang lagi yang menunggu di sana, termasuk bang Hendrik, hansip di komplek saya. Saya kegirangan sekali, bayangkan saya akan mendapatkan 6 batang kejantanan dalam semalam. Gila… beruntung sekali saya malam itu. Setelah kami berenam ngobrol-ngobrol sebentar tentang kejadian antara saya dan mas Dedi, saya langsung memberanikan diri menawarkan kesempatan emas ini ke mereka, “Saya sebenernya pengen banget ngerasain barangnya bapak-bapak ini…” Mereka langsung terlihat bernafsu dan terangsang mendengar perkataan saya, dan saya jeas mengetahuinya. Saya suruh mereka berlima melepas celana dan CD mereka sendiri dan duduk di bangku pos hansip itu. Mereka berbaris seperti menunggu dokter saja.

Rini2Batang kemaluan mereka besar-besar juga. Saya langsung memulai dengan batang kejantanan yang paling kanan, yaitu senjata keperkasaannya bang Hendrik. Saya hisap, saya gigit-gigit kecil, saya kocok di dalam mulut saya, dan saya jilati keseluruhan batangnya dan termasuk juga telurnya. Begitu juga pada batang keperkasaan yang kedua, ketiga, keempat, dan yang terakhir miliknya pak Rudy. Setelah selesai, saya masih belum puas kalau belum meminum air mani mereka. Lalu saya duduki batang kejantananmya bang Hendrik sampai masuk ke liang senggama saya. Saya kocok-kocok di dalam vagina saya. Sementara itu, pak Rudy dan satu bapak lainnya menjilati dan menghisap puting susu saya, sedangkan yang dua bapak lainnya menunggu giliran. 10 menit setelah itu, saya sudah setengah tidak sadar, siapa yang menggenjot lubang senggama saya, siapa saja yang menghisap buah dada saya, batang kejantanan siapa saja yang sedang saya sepong, seberapa keras jeritan saya dan berapa kali saya sudah keluar karena orgasme. Ada pula saatnya ketika satu senjata kejantanan masuk ke lubang vagina saya, sedangkan satu senjata lagi masuk ke lubang anus saya sambil saya menghisap 3 batang kemaluan secara bergantian. Pokoknya saya sudah tidak sadar lagi. Karena merasakan kenikmatan yang benar-benar tiada tara.

Rini3

Untungnya mereka tidak mengeluarkan air maninya di dalam lubang kewanitaan saya, kalau tidak bisa hamil nanti saya… berabe dong..! Lagipula saya berniat meminum semua air mani mereka. Akhirnya saat yang saya tunggu-tunggu, yaitu saatnya saya berjongkok di depan mereka dan mereka mengelilingi wajah saya sambil mengocok-ngocokkan barang mereka masing-masing. Sesekali saya masih juga menghisap dan menyedot kelima batang kejantanan itu dengan lembut. Akhirnya, “Crot… crot… crot… crot…. crot…” saya malam itu seperti mandi air mani. Saya merasa puas sekali. Waktu pulang, saya diantarkan bang Hendrik, si hansip. Ketika sudah sampai di depan rumah saya, sekali lagi bang Hendrik membuka ritsletingnya dan menyodokkan batang kejantanannya ke dalam lubang senggama saya. Saya melakukannya sambil nungging berpegangan ke pagar depan rumah saya. Selama 10 menit saya dan bang Hendrik melakukan senggama di depan pagar rumah saya. Air maninya sekarang terpaksa dikeluarkan di punggung saya. Saya tidak menyesal karena air maninya kali ini tidak terlalu banyak. Saya melompat pagar lagi, dan masuk ke kamar diam-diam. Sampai di kamar sudah jam 3 lebih. Badan saya seluruhnya malam itu bau sperma. Saya langsung tidur tanpa mandi dahulu karena besoknya saya harus ke sekolah. Saya yakin mereka semua akan tutup mulut sebab takut dengan istri mereka masing-masing. AGEN POKER

LENTERAPOKER – MELAYANI SEORANG SPG

LENTERAPOKER

MELAYANI SEORANG SPG

Aku adalah seorang tenaga marketing yang bekerja di sebuah perusahaan distributor parfum di Bogor. Sebenarnya aku juga merupakan perintis dari perusahaan itu, sebut saja CV. WIN. Namun karena andilku di perusahaan itu hanyalah Sumber Daya Manusia, dan bukannya ada hubungan dengan finansial, maka pendapatankupun tidak sama dengan teman-temanku yang lain yang juga ikut menjadi perintis. Ada lima orang termasuk aku yang pertama kali bergabung menjadi satu hingga terbentuklah CV. WIN. Adalah Pak Herman, orang yang paling berperan di perusahaan itu, karena beliaulah yang menjadi pemegang modal dari segala sesuatunya. Beliau seorang Sarjana Ekonomi. Karena keakraban kami, maka kamipun memanggil beliau dengan sebutan Babe, sebutan khas orang Betawi. Karena lingkungan kami merupakan transisi antara Sunda dengan Betawi. Empat orang yang lain bertugas untuk mengembangkan SDM, baik SDM masing-masing maupun dalam hal rekrutmen dan pengembangannya. Maka kami berempatpun bersaing untuk merekrut anak buah yang sebanyak-banyaknya, dan mengembangkan hingga menjadi sebuah tim yang integral dan solid. Dalam empat bulan saja, yang semula hanya berjumlah empat orang sudah menjadi lebih dari lima puluh orang. Dan timku menjadi tim yang paling solid dengan jumlah yang terbanyak. Semua itu tak lepas dari kerja kerasku untuk mengembangkan mereka, mendidik mereka dan memotivasi mereka. Mereka memang tim yang kuat dan bermotivasi tinggi. Mereka semua sangat respek terhadapku. Itu semua karena aku hampir dikatakan sempurna dalam hal pembinaan dan approachmen. Aku selalu menghadapi mereka dengan sabar, meski sifat mereka tak sama. Aku menerapkan pendekatan yang berbeda-beda dari yang satu dengan yang lainnya. Aku selalu memuji mereka yang berprestasi, dan membangun semangat bagi mereka yang sedang down.

SPG 1

Aku selalu sempatkan waktu sekitar dua sampai lima menit kepada masing masing individu untuk berbicara mengenai keluhan-keluhan mereka, kendala-kendala di lapangan, dan rencana-rencana mereka ke depan, sehingga mereka merasa benar-benar menjadi bagian yang penting dalam tim. Paling tidak aku menyapa mereka sekilas dengan mengucapkan selamat pagi penuh semangat, memuji penampilan mereka, atau hanya sekedar mengatakan, “Dasi kamu bagus” Aku juga sangat antusias dengan mereka, karena sebagian besarnya adalah cewek. Dan bukan rahasia lagi jika cewek sunda terkenal dengan postur tubuh yang tak terkalahkan. Mereka rata rata berbadan segar dengan buah dada yang sekal dan menantang. Kulit mereka juga sangat bersih. Itu adalah keuntungan tersendiri bagiku karena pasti suatu saat nanti mereka (bahkan semuanya) bisa aku kencani satu persatu. Dengan pendekatan setahap demi setahap salah satu diantara mereka, Ria, akan bisa aku nikmati tubuhnya. Kisah ini berawal ketika suatu hari aku tidak terjun ke lapangan karena badanku terasa tidak enak. Tapi karena aku harus memotivasi mereka, paginya aku sempatkan untuk ke kantor. Dan begitu mereka berangkat ke lapangan aku pulang ke kost untuk istirahat. Namun paginya dikantor, Ria sempat curiga dengan kesehatanku dan bertanya, “Mas kenapa, sedang sakit ya?” “Iya, Ria. Aku lagi nggak enak badan. Kayaknya aku nggak berangkat hari ini” “Ya udah, entar habis meeting Mas pulang aja. Mas sudah makan?” tanya Ria penuh perhatian. Dia memang orangnya sangat perhatian. “Udah sih, tapi cuman dikit. Nggak selera” Dengan penuh kelembutan Ria meraba dahiku. Tangannya lembut dan wangi. Kalau aku diraba agak lama mungkin aku langsung sembuh, pikirku. Pukul sembilan pagi semua karyawan sudah menyebar ke lapangan. Sementara aku masuk dan beristirahat di ruang rapat. Babe masuk dan bertanya, “Kenapa Yan, sakit?” “Iya, Be,” jawabku singkat. “Ya udah, tiduran aja situ,” kata Babe ramah. “Nggak ah, Be. Aku mau pulang aja. Ntar sore balik lagi” “Terserah deh” Aku bergegas pulang ke kost. Kostku memang hanya berjarak tiga ratus meter dari kantor. Semua biaya kostku ditanggung oleh Babe. Ruangnya nyaman, besar dan bersih. Penjaganya yang bernama Pak Min itu juga ramah. Menurut Pak Min sebenarnya kamar itu khusus untuk tamu dan tidak disewakan, tapi entah mengapa aku diperkenankan menyewa kamar itu. Di kamar itu terdapat lukisan panorama yang sangan besar dan indah. Asli pula dan bukan reproduksi. Kata Pak Min posisi kamar itu boleh diubah sesuka penghuninya. Asal jangan kaget jika ada sensasi baru setelah itu. Apalagi dengan lukisan itu. Tapi aku menganggap itu hanya gurauan Pak Min dan aku tidak menanggapinya dengan serius. Sebenarnya di kost itu tidak boleh membawa teman lawan jenis ke kamar, tapi sepertinya Pak Min, si penjaga itu tahu apa yang dibutuhkan penghuni kost, jadi peraturan itu diabaikan. Sehingga kamar sebelahku sering dipakai pesta seks oleh penghuninya. Aku pernah ikut sekali. Sesampainya di depan kamar kost aku kaget karena Ria ternyata sudah berada di depan kamar kostku sedang membaca majalah kesukaannya. “Lho Ria, kok kamu disini. Lagi ngapain?” tanyaku singkat. “Lagi nungguin Mas Iyan. Kenapa, nggak boleh?” tanya Ria manja. “Ya boleh sih, tapi kok tadi nggak ngomong dulu” “Mau ngasih kejutan, biar Mas Iyan sembuh” “Ah, bisa aja kamu,” sahutku sambil mencubit dagunya yang mungil itu. Setelah membuka pintu kamar aku mempersilakan Ria masuk.

SPG 2

Dengan tanpa canggung Ria masuk ke kamarku dan melihat sekeliling, “Kok posisi kamarnya nggak diubah sih Mas. Emang nggak bosen gini-gini aja. Ubah dong biar ada perubahan. Biar selalu baru, jadi Mas nggak sakit-sakitan” “Biarin, sakit kan karena penyakit. Bukan karena kamar. Eh ngomong-ngomong, sorry lho kamarku berantakan” “Ah cowok mah, biasa,” sahut Ria dengan sedikit logat sunda. Setelah itu tangan mungil Ria memunguti benda-benda yang berantakan itu dan menatanya dengan rapi di tempatnya masing masing. Sementara aku pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Begitu masuk kamar, kamarku sudah kembali bersih dan rapi oleh tangan Ria. Aku lihat Ria sedang sibuk memencet-mencet tombol remote untuk mencari acara tv. Hari itu Ria mengenakan baju tipis putih dengan celana hitam panjang. Sangat terlihat profesional dia dengan pakaian itu. Juga seksi. Sambil tiduran Ria terlihat sangat menggoda. Payudaranya sangat terlihat mulus dengan bra yang tidak seukuran. Terlihat sekali bra itu tak sanggup memuat isi dari dada Ria. Aku menelan ludah. Tiba tiba suhu badanku naik. Aku tahu ini bukan karena aku sakit, tapi lebih karena libidoku pasti sedang on. Si kecil juga ikut-ikutan bangun. Sialan. Aku menggerutu karena ketika si kecil bangun dengan posisi yang salah. Menghadap ke bawah. Sehingga bulu-bulunya yang semula sempat menempel jadi tertarik dan menimbulkan rasa sakit. Aku merogohnya dan menempatkannya dengan benar. Tentu ini tak sepengetahuan Ria. Malu aku. “Mas punya CD lagu yang bagus, nggak?” tanya Ria mengagetkanku. “Cari aja disitu, pilih sendiri. Ada lagu, ada film. Eh, aku kemarin sewa film bagus tapi belum sempat nonton. Tuh, yang bungkusnya dari rental” “Film apa sih ini?” “Action, tapi katanya sih, ada making love-nya” “Hii. Coba ah, penasaran” Sementara Ria memasukkan keping VCD, aku memperhatikan pinggangnya yang sedikit terbuka ketika dia sedikit menungging. Putih, mulus. Aku jadi teringat Dewi pemeran VCD Itenas yang heboh itu. Sementara aku duduk mengambil posisi bersandar di tembok dekat tempat duduk Ria sebelumnya. Aku berharap setelah selesai memasukkan keping VCD, Ria kembali ke tempat duduk semula, jadi aku berada disampingnya persis. Dan benar, kini Ria berada disampingku dengan posisi bersila, sementara kakiku aku selonjorkan. Kini kaki kiri Ria yang dilipat menumpang di kakiku. Filmpun dimulai. Aku juga bersiap untuk memulai film panas siaran langsung tanpa penonton dan kamera. Aku mulai merangkul Ria. Mengelus rambutnya yang hitam itu, sambil sesekali membahas cerita film itu. Padahal sebenarnya aku tidak begitu memperhatikan alur cerita film itu. Aku hanya menjawab ya dan tidak atau tersenyum menanggapi Ria yang terlihat serius. Lalu badan Ria mulai bersandar di badanku. Akupun dengan mudah menciumi rambutnya, telinganya juga tengkuknya. Sementara tanganku yang sedari tadi bermain di daerah atas, kini mulai merosot. Menyentuh dada Ria, meremasnya hingga Riapun tak lagi memperhatikan film itu dan menikmati sentuhanku. Kini kami menjadi pemeran utama sebuah film panas. Apalagi ketika alur film itu tiba pada kisah make love, sesekali kami melihatnya sebagai pemanas. Wajah Ria yang semula menghadap tivi kini mulai tengadah menghadapku. Bibir kamipun beradu. Ria terlihat sangat antusias. Napasnya sangat wangi menggairahkan. Aku yakin Ria mempersiapkan hal ini dengan makan permen wangi sebelumnya. Dia menjilati mukaku dengan buas. Sementara tanganku sibuk bergerilya mencoba melepas pakaian Ria. Tanganku yang berada di dalam baju Ria berhasil membuka pengait bra-nya. Gumpalan daging sekal itu kini longgar tanpa pembungkus. Sementara bibirnya sibuk menjilatiku, tangannya mulai menuju pakaianku. Akupun dilucutinya. Sekarang aku tak berbaju lagi. Bibir Riapun mulai bergerilya turun. Menjilati dadaku dan mengulum susuku. Badanku makin panas. Libidoku makin naik. Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Ria. Aku menikmatinya sambil terus memainkan payudaranya yang semakin menghangat. Semakin lama Ria semakin mengganas, dilepaskannya celanaku luar dan dalam.

SPG 3

Bibirnya yang kini sudah tak berlipstik itu terus menjamah semua sektor tubuhku. Lidahnya menjilat-jilat bulu kemaluanku. Juga buah zakarku. Aku sesekali menggelinjang menahan jilatannya. Apalagi ketika kemaluanku masuk kedalam mulutnya. Ah, hangat rasanya. Ria berubah posisi. Yang semula berada tepat di depanku, kini beralih disampingku, sambil tetap menghisap kemaluanku. Perubahan posisinya bukan tanpa alasan. Ternyata Ria mengulum penisku dengan posisi dari samping sehingga lidahnya mengenai permukaan penisku bagian atas. Posisi ini sungguh sangat nikmat. Baru kali ini merasakan hisapan dan jilatan yang sangat hebat. Luar biasa. Sementara itu tanganku terus mengelus tubuh Ria. Payudaranya yang kenyal selalu menjadi favorit tanganku. Juga pantatnya yang bulat mulus. Sungguh menggairahkan. Tapi ketika jemariku kutuntun untuk menuju liang Lubangnya, Ria menolak. Akupun menurut saja. Aku tidak mau memaksakan kehendakku. Sekitar sepuluh menitan Ria bermain dengan posisi itu. Selanjutnya penisku dikeluarkannya dari mulut. Lidahnya yang terus mengganas itu menjalar keseluruh permukaan badanku bagian depan. Naik, naik, dan terus naik. Kini bibir kami kembali beradu. Kini posisi Ria tepat mendudukiku. Lalu perlahan-lahan Ria membimbing penisku untuk masuk kedalam liang Lubangnya. Dan, bless.. hangat, nikmat. Ria meringis menahan rasa. Entah apa yang ia rasakan. Setelah berkonsentrasi dengan penisku, kini Ria mulai memompa dengan posisi naik turun. Aku masih pada posisi duduk. Ria yang duduk dihadapanku terus naik turun hingga payudaranya terayun-ayun. Akupun tertarik dengan payudara itu. Kupegang, kuremas, kutekan lalu aku menundukkan kepalaku hingga bibirku mengenai payudara Ria. Dalam kesulitan karena posisinya yang terayun-ayun aku mengisap payudara Ria. Riapun meraung-raung tak karuan. “Ya Mas, terus Mas. Hisap terus, Mas” “Augh, augh.. Mas aku mau keluar, augh, augh.. Ahh!! Ria mengejang. Mukanya memerah. Lalu kami membalikkan tubuh kami. Untuk sementara kami juga melepaskan perabot kami yang tertancap. Akupun mulai bekerja. Kubimbing Ria untuk berjongkok. Akupun menyetubuhinya lagi dengan posisi dari belakang. Bless.. Kemaluanku masuk lagi ke liang Lubangnya. Dengan posisi doggystyle aku memompa pantat Ria berkali-kali hingga aku merasakan ada dorongan yang sangat kuat, hingga frekuensi doronganku semakin cepat. Aku meracau tak karuan. Ria tahu itu. Sebelum spermaku muncrat, dilepaskanlah pantatnya. Sekejap Ria sudah berbalik posisi. Tangannya langsung menangkap kemaluanku. Dibantu mulutnya, dikocoklah penisku sejadi-jadinya dan.. “Augh..” Sperma hangat muncrat ke mulut Ria. Tanpa ragu dikulumlah penisku. Rasanya tidak karuan. Spermakupun habis ditelan Ria. Lalu kami berduapun roboh tak berdaya. Aku mencium Ria penuh kasih dan dengan senyum kepuasan. Wajahnya yang penuh keringat tetap manis dengan senyuman itu. Sementara layar tv ku sudah menunjukkan display VCD. Entah duluan VCD atau aku selesainya.

LENTERAPOKER – GAK ADA BERONDONG SATPAM PUN JADI

LENTERAPOKER

GAK ADA BERONDONG SATPAM PUN JADI

tepat pada hari ini aku libur, tentu saja bangunnya agak siang dari biasanya, apa lagi semalam aku tidur hampir dini hari karena asyik membuka mail box dan membalas email-email yang masuk. Ada seorang pembaca yang gentleman mengirimkan email padaku, isinya biasa-biasa saja dan sopan. Awalnya seperti email-email lain yang kubalas, selalu kucantumkan persyaratan yang kuinginkan bila mereka ingin melanjutkan berkenalan dan mengobrol denganku. Pembaca yang satu ini lain daripada yang lain karena tanpa banyak komentar, pada email berikutnya langsung dia memberikan persyaratan yang kuminta. Aku pun berbagi foto dan berkirim email dengannya. Terus terang simpatik sekali dia, hanya saja aku belum memiliki foto dan data lengkapnya. Tapi aneh! Aku kok tiba-tiba jadi penasaran dengannya, semoga orangnya sesuai dengan keinginanku. Pada emailnya yang terakhir dia menanyakan cara mengobati ikan yang perutnya buncit. Ha.. ha.. ha.., kan tidak semua dokter hewan bisa mengobati ikan. Kembali ke ceritaku, pagi ini ternyata kondisi rumahku kosong, kedua orang tua dan adikku entah pergi kemana. Hal ini biasa terjadi, mereka tidak mau mengganggu tidurku dan pergi mengunci rumah dari luar. Kami di rumah memang masing-masing memiliki kunci rumah sendiri-sendiri. Setelah membaca koran pagi sambil minum secangkir kopi, aku teruskan membaca koran di toilet kamar mandiku. Aku bermaksud buang hajat (Maaf! Aku berusaha menyampaikan apa yang kualami dengan apa adanya) sambil membaca koran. Pintu kamarku sengaja kubiarkan terbuka begitu saja, toh tidak ada orang lain di rumahku. Kulepas kembali singlet yang baru kukenakan tadi sebelum keluar dari kamar, kulempar begitu saja, demikian pula dengan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya yang kupakai saat tidur. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yang menutupi tubuhku. Sejak kecil aku memang tidak suka dan tidak pernah menggunakan BH sehingga sampai saat ini di usiaku yang ke 28 aku tetap tidak memiliki satu pun BH untuk menutupi buah dadaku yang sintal dan ranum ini. Aku terbiasa tidur bertelanjang dada dan seringkali bugil sambil memakai selimut tipis saja. Kalau semalam aku tidur hanya mengenakan celana pendek yang bentuknya seperti yang kuceritakan tadi, selain bentuknya yang mini, bahannya terbuat dari kain sutera tipis tembus pandang dengan karet elastis yang melingkar di pinggangku, sehingga bayangan bulu kemaluanku jelas dapat terlihat dari luar, karena di dalamnya aku sudah tanpa menggunakan apa-apa lagi untuk menutupi auratku, toh semua model UnderWear-ku juga sexy dan mini sekali sehingga tidak ada fungsinya saat kupakai tidur, jadi sekalian saja tidak kupakai. Selesai hajatku, kuletakkan koran yang kubaca tadi dan aku pun mandi. Kondisi kamar mandi dalam kamarku pun kubiarkan tetap terbuka sejak tadi hingga jika dari arah ruang tamu ada orang melongok kamarku yang pintunya terbuka pasti dapat melihat tubuh montokku di kamar mandi yang sedang mandi saat ini, namun aku tidak khawatir karena rumahku saat ini sedang kosong dan pintu depan dalam keadaan terkunci hingga aku tidak perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba nyelonong masuk. Kubasahi seluruh tubuhku di bawah shower kamar mandiku, rambutku pun kubasahi karena aku memang ingin keramas. Selesai keramas, kusabuni tubuhku dengan sabun cair, kugosok rata seluruh bagian tubuhku yang ramping dan sexy ini (Bukan GR lho! Karena memang demikianlah diriku). AGEN POKER

tante 1

Tinggiku yang 170 centimeter termasuk cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, buah dadaku tidak terlalu besar, ukurannya normal sedang-sedang saja, bentuknya padat, puting susuku dan sekitarnya masih tampak ranum berwarna sedikit merah muda kecoklatan.Pantatku sintal dan berisi, bagian depannya di bawah pusarku ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang halus, tumbuhnya rata rapi dan tidak terlalu panjang karena menempel di bawah pusarku menyeruak ke atas. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atas kemaluanku, di sekitar lubangku tetap bersih dan mulus. Kuusap dan kugosok dengan sabun cair tadi dengan rata, kujongkokkan sedikit tubuhku dan kuangkat sebelah kakiku bergantian dan kukangkangkan di atas bibir bathtub agar memudahkan tanganku menggosok dan membersihkan lipatan selangkanganku. Tanganku yang satu lagi menggosok tubuhku bagian lain, kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama menyabuni tubuhku, mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari jariku kumasukkan ke dalam bibirku. Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku yang mungil dan berbibir tipis, ada rasa sabun di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian buah dadaku. Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi tetap mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir lubangku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku sudah horni sekali, liang lubangku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar dari dalam rahimku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir lubangku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu. Badanku meliuk bagaikan penari erotis yang biasa kulihat di BF, kedua kakiku pun tak kuasa lagi menopang tubuhku. Aku langsung terduduk di bagian atas bathtub, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan bibir bathtub. Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir lubangku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku, sekujur tubuhku masih dipenuhi oleh sabun cair yang kini sudah mulai berbaur dengan keringat dinginku yang mulai mengalir keluar, udara AC yang masuk dari kamar tidurku seakan tidak mampu menembus ke kamar mandiku. Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan lubangku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Awalnya memang sedikit agak sulit masuk namun karena aku memang sudah benar-benar horny sehingga liang lubangku juga sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga berikutnya jari-jariku dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang lubangku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku. Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang lubangku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding lubangku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang ada dan tumbuh di dalam liang lubangku dan menghadap keluar. Kuangkat sedikit benjolan tadi dari bawah dengan jariku dan kugesekkan bagian bawahnya, punggung dan kepalaku jadi tersandar di dinding kamar mandi, seakan hendak pingsan rasanya. Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam lubangku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, pantatku bergetar hebat, kurasakan kedutan bibir lubangku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku. Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding lubangku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan cintaku yang mengalir deras. Setelah diam sejenak meresapi apa yang baru saja terjadi, aku meneruskan mandi. Kubilas tubuhku dengan air melalui shower, di selangkanganku masih terasa cairan cintaku merembes keluar dari dalam liang lubangku, mengalir turun melewati kedua belah pahaku. Selesai mandi, kukeringkan badanku dengan handuk dan kukenakan kimono tipis bermotif kembang-kembang. Bentuk kimonoku ini cukup pendek ukurannya. Ujung bawahnya kurang lebih hanya sejengkal saja dari pangkal pahaku, kalau aku membungkuk pasti belahan pantatku akan tersembul keluar, demikian pula bila aku duduk saat mengenakan kimono ini pasti onggokan daging di pangkal pahaku juga akan mudah terlihat, karena memang kimono yang kukenakan ini bukan untuk digunakan di luar, fungsinya hanya bisa digunakan di kamar setelah selesai mandi agar tidak kedinginan saja. Aku keluar menuju lemari es mengambil air dingin. Aku merasakan haus sekali setelah melakukan aktifitas tadi.

tante 2

Selesai minum tiba-tiba ada orang yang menekan bel. Kulongok keluar ternyata ada satpam yang mengantar tagihan iuran RT. “Sebentar ya Pak”, seruku.Kuambil uang di dompetku dan aku keluar menuju pintu pagar. Sambil kusodorkan uang, kuterima bukti pembayaran yang kuterima dari satpam tadi. Waktunya hanya sebentar saja namun cukup membuat satpam tadi terbengong-bengong heran menatap penampilanku. Rupanya tanpa kusadari, aku tadi keluar mengenakan kimono mini tadi. Bahan kainnya tipis sehingga saat kupakai menempel dengan ketat di kulitku yang memang belum kering betul saat kuhanduki tadi, apa lagi bagian depannya hanya ditutupkan begitu saja dan diikat dengan ikat pinggang tali yang terbuat dari bahan kain yang sama, dan ikatanku tadi juga asal-asalan saja sehingga bagian dadaku terbelah agak lebar, sehingga dari samping tepian buah dadaku yang putih mulus dapat terlihat dengan jelas secara hampir keseluruhan, hanya puting susuku saja yang tertutup. Bagian bawahku rupanya juga tidak tertutup dengan rapi, selain ukurannya sudah pendek ke atas (mini), belahannya juga tidah rapat, kecuali di bagian yang terjepit oleh ikat pinggang kain tadi, sehingga rupanya saat aku berjalan melangkah keluar tadi belahan kimonoku bagian bawah tersingkap bergantian di kedua sisinya mengikuti irama langkahku. Berarti bagian ujung pangkal pahaku yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluanku dapat terlihat dengan jelas oleh satpam tadi, pantas saja matanya melotot dan dia sempat terbengong-bengong saat melihatku keluar tadi. Persetan deh, pikirku, sudah telanjur mau apa lagi, ya mungkin itu rejeki satpam itu tadi. AGEN POKER

LENTERAPOKER – AKU KETANGKAP BASAH

LENTERAPOKER

AKU KETANGKAP BASAH

Yuni Sebutanku cerita ini bersifat pribadi bagiku dan ada beberapa alasan kenapa aku berniat menyebarkan cerita dari pengalaman aku sendiri, Aku meraba klitorisku dengan jari jariku, terasa nikmat sekali, beberapa saat kututup mataku. Cepat sekali lubangku sudah licin, basah sekali, sentuhan jari jariku semakin menebarkan rasa nikmat. Sesekali aku tekan lebih keras, tubuhku rasanya tidak sanggup menopang tubuhku, lututku bergetar lemas tidak kuat menopang tubuhku. Oh ya, keasikan neh, perkenalkan namaku Yuni, 28 tahun, masih single, aku bekerja sebagai seorang guru SD di Jakarta. Hobiku adalah masturbasi sambil menghayalkan pria pujaanku, fantasi-fantasi liar sering kali tidak dapat kubendung, apalagi semenjak aku jomblo hampir setahun ini. Dan beginilah, belakangan ini jika sedang horny aku tidak kenal tempat untuk memuaskan gejolak birahiku. Balik ke cerita tadi… Sangkin nikmatnya masturbasi di toilet sekolah, aku sampai tidak menyadari kalau pintu toilet meski kututup tapi tidak kukunci. Aku semakin tidak peduli, yang kutahu aku harus memuaskan birahiku yang sedang terbakar, kucoba menahan desahanku, meski terkadang terlepas juga desisan desisan kecil dari bibir tipisku. “sshh..emhhh”, desisan kecil sesekali kelaur dari bibir tipisku. AGEN POKER

Gudang4

Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki, guru olah raga baru disekolah tempatku bekerja, pak Oki sungguh tampan dan tubuhnya yang sangat kekar, tadi siang aku memperhatikannya yang sedang memberi petunjuk cara meregangkan otot kepada murid kelas 6 SD. ototnya begitu keakar, belum lagi ada tonjolan yang menggelembung di antara pahanya. Terus terbayang-bayang, aku jadi ga kaut lagi menahan birahiku sampai akhirnya berujung di toilet sekolah ini ketika jam pelajaran berakhir dan sekolah sudah sepi. Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki di toilet ini, dia memompa kemaluannya yang besar di lubangku dari arah belakang, tubuhnya mendorong tubuhku sehingga aku terpaksa menahan tubuhku di tembok toilet dan sedikit menungging. Aku mempraktekkannya seolah-olah semuanya nyata, satu tanganku bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisku dari depan. ‘uuuh pak oki’, desisku pelan. aku terus mengejar kenikmatan, keringatku mulai keluar dari atas keningku. Tidak lama aku merasa hampir tiba di ujung kenikmatan itu, namun tiba-tiba, ‘braaak’, pintu toilet tiba tiba terbuka. ‘bu Yuni’, kata orang yang berdiri di depan pintu toilet dengan mata yang tidak berkedip sedikitpun melihatku. Aku tersentak kaget, ‘pak farhat ehhhh…’, kataku kaget ketika melihat pak farhat, cleaning service sekolah yang umurnya sekitar 40 tahun. Sangkin kagetnya dan tidak tau berbuat apa aku jongkok merapatkan kakiku sangkin kagetnya, namun tanganku masih berada diantara selangkanganku, aku begitu kaget sampai luapa menarik tanganku. ‘pak parmaan keluar’, kataku dengan suara pelan. Wajahku pucat sangkin takut dan malunya. Kurang ajar benar dia, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya. ‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dengan tetap berjongkok sambil merapikan rok ku ke bawah yang tadinya tersingkap sampai ke pinggul. ‘Bu Yuni’, kata farhat sambil mendekatiku dan mendekap tubuhku. Aku bertambah kaget, tapi aku tdak berani berteriak, aku takut ada orang yang mengetahui kalau aku masturbasi di toilet sekolah. ‘jangaan pak’, kataku berusaha melepaskan dekapannya, kugeser tubuhku untuk melepaskan diri dari dekapannya, namun dia tetap mendekapku sampai aku menabrak dinding. ‘jangan paak’, kataku takut, dia tidak mendengarkanku, bahkan dia mendekatkan wajahnya dan menciumi leherku, ‘jangaaan’, kataku lagi. Melihat farhat yang begitu beringas dengan nafas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku. Aku menyadari kalau aku terjebak, aku berusaha melawan, dengan sekuat tenaga aku dorong tubuhnya, berhasil, dia terjatuh di lantai toilet. Aku langsung mengambil kesempatan, berdiri ke arah pintu, namun ketika aku mencoba membuka grendel pintu toilet. Tanganku tertahan oleh tangan farhat yang kekar, ‘lepaskan’, kataku, namun farhat yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkanku, dia malah memutar tangan kananku ke belakang tubuhku dengan paksa, tangannya yang lain menahan tangan kiriku didinding. Aku terjebak, tenaganya kuat sekali, tubuhku seperti terkunci dan tidak bisa bergerak, ‘pak farhat jangan…sakit..lepaskan’, kataku memohon dengan suara memelas. ‘bu Yuni… biarkan aku…’, katanya didekat telingaku, dengusan nafasnya sampai terasa menerpa telingaku. “ahhh lepaskan’, aku memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekarnya menekan tubuhku kedinding. Aku sangat takut, ketika merasa ada benda yang keras kenyal menabrak bokongku. ‘ahh kemaluannya udah tegang, dia akan memperkosaku’, jerit batinku Aku semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangannya yang menahan kedua tanganku. ‘sebaiknya bu Yuni jangan berisik, nanti ada orang yag dengar, biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau ibu Yuni masturbasi di kamar mandi’, katanya mengancam, aku mengurangi perlawananku, ancamannya begitu mengena. Apalagi di sekolah aku dikenal sebagai wanita anggun yang berkarisma. Aku menghentikan perlawananku…berpikir sejenak. Kesempatan itu tidak disia siakannya, tangan kananku diletakkan keatas merapat didinding bersatu dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya dia menahan kedua tanganku. ‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aku memelas kepadanya. Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah bebas meraba raba buah dadaku, dia memeras buah dadaku keras sekali. Ingin rasanya menangis tetapi aku takut malah ada yang dengar. “aahh bu Yuni..toked bu Yuni gede banget emmhh’, kata-kata kotor yang memuji keindahan tubuhku keluar dari mulutnya.Kurang puas meraba buah dadaku yang masih ditutupi kemeja, dia menarik kemejaku keatas melepaskan dari dalam rokku. Tangannya yang kasar mulai terasa meraba raba perutku, ‘ammpuun pak lepaskan’, kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaku. ’emmh bu Yuni, gede banget toket bu Yuni”, katanya lagi dengan berbisik dari belakang, dengusan nafasnya yang berderu menandakan dia sangat bernafsu.

Gudang3

Dan aku bisa merasakan penisnya sudah sangat keras sekali menabrak nabrak pantatku. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhiku. ‘Bu Yuni ijinkan saya melayani bu Yuni’, bisiknya pelan sambil menarik rokku keatas. Aku kaget mendengarnya, tetapi tenagaku tidak cukup kuat melepaskan kuncian tangannya. ‘Pak..jangan jangan kasihani aku’, kataku memelas. Sepertinya apapun yang kukatakan tidak dapat membendung nafsu setannya, sejenak tidak kurasakan tangan kanannya meraba raba tubuhku. Penasaran apa yang dilakukannya. aku menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya.. ‘oooh jangan pak’, aku panik ketika melihat ke belakang dia mengeluarkan kemaluannya, meski tidak begitu jelas aku bisa melihat penisnya yang besar dan hitam legam sudah keluar dari sarangnya. Belum hilang rasa kagetku, farhat menekan tubuhku merapat kedinding, aku merasakan benda kenyal dan keras mengesek dan menabrak pantatku. ‘Aduuh pantat bu Yuni montok banget’, katanya meremas remas pantatku. Aku terkaget, aku baru teringat jika ketika masturbasi tadi aku melepas celana dalamku dan celana dalamku masih tergantung di pintu toilet. ‘Gawat neh’, pekikku dalam hati mengetahui bokongku tidak dibaluti kain sedikitpun. Pasti dia dengan mudah mencari sasaran tembaknya apa lagi lubangku udah mengeluarkan cairan karena masturbasi tadi, aku menjadi panik kembali, aku takut membayangkannya. Kucoba lagi memberontak, tapi tetap sia sia. Aku pasrah, rasanya tidak mungkin lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek belahan lubangku yang licin seperti mencari cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di mulut lubang lubangku setelah mendapatkan sasaran tembak, kemaluan farhat sudah berada tepat di depan mulut lubangku, aku sungguh tidak berdaya. ‘Pak farhat ampun pak’, kataku memohon lagi menyadari dalam hitungan detik kemaluannya akan segera masuk kedalam tubuhku. ‘Bu Yuni udah lama saya pengen giniin bu Yuni, bu Yuni seksi banget’, katanya, dan tiba tiba kurasakan kemaluannya mulai masuk, aku panik mencoba melawan sengan sisa sisa harapanku, bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuhku kemaluan itu malah terbenam masuk ke dalam lubang lubangku, ‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati ketika kurasakan kemaluannya terasa terbenam memenuhi lubangku. Aku menarik nafas, ingin rasanya menangis. Sungguh sial, lubangku yang sudah basah ketika aku masturbasi tadi malah memudahkan batang itu masuk, tetapi kupikir itu lebih baik, jika tidak mungkin lubangku bisa lecet karena ada benda yang memaksa masuk, tapi berkat cairan yang sebelumnya memang udah membanjiri lubangku membuat kemaluan farhat yang besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang lubangku perlahan. ’emmmh bu Yuni, lubang bu Yuni enak banget, ooohhh’, desahnya didekat telingaku ketika kemaluannya dibenamkan sedalam dalam mungkin dan terasa menyentuh rahimku, ‘Ya ampuuun panjang banget kemaluan laki laki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aku berharap kemaluan itu udah mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih karena jujur aja belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke lubangku. Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya berkecamuk dikepalaku… aku benar benar terdiam, tidak bergerak. Aku pasrah, tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak kusangka khyalanku bercinta di toilet sekolah, dan disetubuhi dari belakang kesampean juga, tetapi bedanya bukan dengan pak oki dan aku tidak menginginkan ini terjadi. Tapi kenyataannya, laki laki yang sedang mendesah desah dibelakangku, yang sedang membenamkan batangannya di lubang surgaku yang berharga adalah pegawai kebersihan alias cleaning service di sekolah kami. Kenyataan yang harus kuterima, farhat sedang menikmati lubangku, menikmati memompa penisnya keluar masuk di lubang kemaluanku. ‘oooh bu Yuni…ohhh enaknya’, desah farhat ga karuan berkali kali ’emmmh’, aku mendesis kecil, meski aku tidak suka tapi tiba-tiba aku merasakan rasa nikmat meski tersamar oleh rasa takutku. farhat terus mengocok kemaluannya tanpa henti, begitu dalam melesak masuk di lubang lubangku. Kedua tanganku masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet. ‘oooh ya ampppuuun kemaluannya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Ketika aku mulai tenang, aku menyadari kalau kemaluan farhat memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan kemaluannya begitu mantap memenuhi lubang lubangku. Terasa banget ada benda yang mengganjal selangkangku, mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar diseluruh tubuhku. Diam diam aku mulai menikmati diperkosa pria ini, tiap kali dia menggerakkan batang kemaluannya, darahku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yang kudapat. Ketika dia menancapkan penisnya kembali ke dalam liangku, aku mendesis pelan, kucoba tidak mengeluarkan suara, aku terlalu sombong untuk mengakui kalau batangan itu sungguh memberikan kenikmatan padaku, tetapi tetap saja desisan kecil keluar dari bibirku. ‘mmmh mmmmh’, desisku pelan. ‘enakkan bu?, katanya tiba tiba. Ternyata dia mengetahui kalau aku mulai menikmati tusukan kemaluannya.

Gudang1

Aku terdiam malu, tidak berani berkomentar, kalau kubilang tidak atau memaki makinya, dia pasti tahu aku bohong karena lubangku sudah mengeluarkan banyak cairan yang menandakan aku juga terangsang dan menikmati enjotan kemaluannya. Aku menundukkan kepalaku dan mencoba menghindari ciuman bibirnya yang mengecup pipi kananku. ‘Tunggingin dikit bu Yuni’, katanya sambil menarik pantatku keatas. ‘Kurang ajaaar… berani beraninya dia malah menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati. Tapi aku tidak punya pilihan selain menuntaskan birahinya secepat mungkin, dan berharap agar semuanya secepat mungkin berakhir. Aku ikuti saja kemauannya dengan menunggingkan sedikit pantatku. ’emmh pantat bo Yuni memang montok banget, ga salah apa yang aku khayalin selama ini’, katanya sambil meremas remas bokongku gemas. ‘Gila, ternyata aku sudah lama jadi fantasi laki laki ini’, pikirku dalam hati. Merasa posisiku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggulku, dia kembali menggerakkan kemaluannya kembali. ’emmh pak pelan’, kataku ketika kurasakan penetrasi kemaluannya terasa lebih dalam dari sebelumnya,mungkin karena aku menunggingkan pantatku sehingga posisi lubangku benar-benar bebas hambatan. farhat tidak memperlambat kocokannya, dia malah mempercepat, aku mulai mendesah-desah pelan masih menjaga sikapku, ’emmh emmmh’, desisku pelan merasakan gesekan batangannya di lubang lubangku. Melihat tubuhku yang terdorong dorong kedepan, farhat sepertinya sengaja melepaskan kedua tanganku sehingga aku dapat menahan tekanan tubuhnya, dengan kedua tanganku bertopang pada tembok. ’emmmh gila seret banget’, erangnya. Kini kedua-tangannya meremas remas bokongku yang bulat padat sambil tidak berhenti mengocok kemaluannya. ‘ooh bu oooh’, farhat semakin keras mendesah, aku jadi takut kalau-kalau ada orang yang mendengar desahannya itu. “pak farhat..ja..jangan berisik pak..”, kataku memohon takut desahannya didengar orang. ‘I..i..iya bu emhh abis enak banget’, katanya pelan dengan nafas menderu. Kocokan kemaluannya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokongku, dia menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai anusku. Kontan aja aku menggeliat, pantatku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian. ‘oooh pak farhat..oooh’, aku bukan lagi mendesis tetapi desahan mulai keluar dari bibirku, rasa nikmat yang tercipta dari kocokan kemaluan farhat ditambai gesekan jarinya yang membelai anusku seperti racikan yang pas membuat aku lupa diri, dan membuatku tidak dapat membendung desahanku. Hebat sekali, rasanya aku mulai benar benar menikmati semua ini, tubuhku terasa sangat geli, kenikmatan rasanya menyebar diseluruh tubuhku. ‘oooh ahhh’, aku semankin menggila desahanku bertambah keras saja, farhat bukan saja hanya membelai anusku dengan jarinya tetapi memasukkan satu jarinya ke anusku dan menusuk nusuk jarinya ke anusku, refleks pantatku semakin kutungingin, tiap kali dia menarik kemaluannya dia membalasnya dengan menusukkan jarinya ke anusku. Jujur saja terlintas dibenakku untuk melakukan anal sex dengan pak farhat, seperti yang dulu pernah kulakuan dengan pacarku. farhat semakin mengerang tak karuan, tidak kuhiraukan lagi apa yang dikatakan farhat, rasanya aku sudah mau orgasme. ‘saya mau keluar..ahh bu Yuni’, kudengar samar samar erangannya, namun tidak kupedulikan karena aku juga merasa sudah mau orgasme. ‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, farhat mengikuti tubuhku dan menekan keras keras kemaluannya kedalam lubangku, bahkan dia menusuk jarinya sampai amblas didalam anusku ‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aku orgasme, aku tidak dapat menahannya, sungguh luar biasa aku bisa orgasme ketika diperkosa. Kutelan air liurku menikmati sisa kenikmatan, masih kurasakan penis farhat memenuhi liangku, tetapi tidak kurasakan lagi jari farhat di anusku, kedua tangannya memegang pantatku dan memompa kemaluannya dengan ganas. ‘oooh bu Yuni oooh’, tiba tiba farhat mengerang keras dan menekan tubuhku keras, aku kaget menyadari dia mau orgasme, tapi terlambat, diringi erangannya, kemaluan farhat sudah menyemburkan sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali dia mengehentakkan penisnya dalam-dalam membuat tubuhku terdorong ke tembok. ‘ooooh emmmh’, entah kenapa aku ikut menikmati sensasi ketika farhat orgasme di liangku, denyutan-denyutan kecil batang kemaluannya terasa di sinding lubang lubangku ketika cairan hangat spermanya berhamburan keluar menyirami lubangku. ‘Ahhh apa yang kulakukan? farhat orgasme di lubangku’, pekikku dalam hati. Aku tersadar kembali, kurapatkan tubuhku kedinding dan menarik nafasku, aku teringat kalau aku memang sudah mau haid, aku hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahimku. ‘ahh bu Yuni emmh’, dia mencoba mencium pipiku tapi kudorong dengan mata melotot. Melihatku protes, dia segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan kemaluannya yang masih dilumuri cairan lubangku. ‘Cepat keluar pak’, kataku dengan suara lantang sambil merapikan posisi rokku. farhat tanpa berkata apa apa langsung keluar dan kukunci pintu toilet. Aku langsung membersihkan kemaluanku dari cairanku sendiri dan sperma farhat yang mengalir keluar, ‘gila..banyak banget spermanya’, umpatku dalam hati. Aku mengenakan celana dalam dan merapikan baju yang kukenakan. Aku mengendap endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi tadi di toilet. Suasana sekitar sekolah sepi, memang saat itu sudah hampir jam 4 sore. Dengan hati berdebar aku memasuki ruangan guru, kulihat kepala sekolah dan 2 orang guru belum pulang mereka lagi sibuk dengan urusan masing masing. Aku sedikit bernafas lega meski perasaan kotor masih ada dipikiranku. Dan sore itu aku pulang kerumah dengan perasaan yang tidak menentu antara malu, takjub dan takut. AGEN POKER

LENTERAPOKER – NIKMATNYA BERCINTA DENGAN TANTE BINAL

LENTERAPOKER

NIKMATNYA BERCINTA DENGAN TANTE BINAL

Nama aku Hera, umurku 20th dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta. Apa yang akan aku ceritakan ini adalah kisah yang sangat memukul sekaligus menyedihkan buat aku, kisah ini NYATA dan sengaja saya tidak mengganti nama2 yang terlibat dalam cerita ini kecuali nama aku yang aku samarkan, dan ini ada salah satu foto ibuku saat mau bersetubuh dan sedang di foto arman waktu itu. AGEN POKER

tannte1

Aku sama sekali tidak menyangka kalau ternyata ibuku orang yang sangat suka selingkuh dengan para pemuda di sekitar rumahku, ini ku ketahui setelah aku benar2 melihat apa yang ibuku lakukkan dengan Arman pemuda karang taruna dilingkungan rumahku. Ibuku bernama Tarmi, dan orang2 biasanya memanggil ibuku dengan sebutan bu nasrul(nama ayahku). Ibuku aktif dalam kegiatan ibu-ibu pkk, senam dan arisan yang sering di adakan oleh sekitar ibu-ibu rumah tangga di sekitar lingkungan tempatku tinggal. Umur beliau sudah cukup tua karena sudah berumur 45th, tapi memang ku akui kalau bentuk tubuh ibuku masih cukup menggoda di usia yang hampir setengah abad itu. Tinggi badan ibuku kira2 166cm, berat badannya sekitar 48kg, kulitnya putih dan inilah yang membuat penampilan ibuku masih sangat menggoda yaitu payudara yang berukuran 38c mungkin karena kalau ibuku sedang memakai baju yang pas di badannya sangatlah menantang bentuk payudara ibuku, apalagi pinggul dan pantat ibu yang sangat sexy sekali bentuknya. Oke aku akan mulai ceritaku saat aku memergoki ibuku dengan pemuda bernama Arman sedang bersetubuh. Hari senin seperti biasa aku kuliah, tapi karena pagi itu aku hanya ada 1 mata kuliah maka aku pun sudah bisa pulang jam 10 pagi. Nah pada saat tiba di rumah aku melihat pintu depan dan korden pun tertutup, aku pikir ibu pasti sedang keluar maka akupun mencari kunci di bawah pot tanaman yang biasa ibu taruh jika dia sedang pergi. Tapi setelah aku mencari kunci rumah aku tidak menemukan kunci rumahku di bawah pot, pada saat aku melirik ke bawah maka aku agak sedikit bingung kok ada sendal laki-laki yang jelas2 aku ketahui bahwa itu bukanlah sendal ayah karena ketiga anak ibuku semua perempuan dan aku anak pertama. Lalu aku berjalan menuju pintu belakang, loh kok pintu belakang tidak di kunci oleh ibu kalo memang benar dia pergi. Begitu aku masuk ke dapur, aku mendengar suara ibuku sedang ngobrol dengan laki-laki di dalam kamarnya. Lalu aku pun mengambil kursi untuk mengintip dari lobang ventilasi kamar, aku sangat kaget ternyata yang aku lihat adalah rudy pemuda karang taruna yang berusia 28th. Kemudian saya putuskan untuk melihat terus apa yang akan mereka lakukkan selanjutnya. “ihh aku tuh semalem puas banged lho dik pas maen di sumur belakang sama kamu semalam.”kata ibuku “aku juga bu, punya ibu masih legit,,hiks,hiks,hiks..ihh gemes deh.”kata rudy sambil mencubit payudara ibu “aow geli tahu, kapan mainnya kalo ngomong terus kaya gini.”tanya ibu “ibu udah nggak sabar yah, ya sudah ayo bu kita telanjang dulu supaya leluasa.”kata rudy “la iya tho telanjang masa pake pakaian, nanti masukkin dari mana.”kata ibuku sambil tertawa genit Kemudian mereka membuka pakaian mereka satu per satu, dan akhirnya bugil lah ibuku dan rudy di dalam kamar. Kasihan betul bapak andaikan dia tahu apa yang selama ini ibu lakukkan dengan rudy yang juga kenal dengan bapak, lalu mereka berpelukan dan berciuman diatas ranjang, saya melihat ibu begitu menikmati permainan yang diberikan oleh rudy kepadanya. “mmphh, mmmphhmm,, cupp, sluppp..” bunyi peraduan mulut mereka Lalu rudy mulai menjilati leher ibu dan tangannya mulai meremas-remas payudara ibu yang besar, ibu seolah tak mau kalah dengannya ,maka tangan ibu mengocok kemaluan rudy yang lumayan besar. Akupun terangsang melihat ukuran kemaluan rudy, oh andaikan kemaluan itu masuk ke dalam lubangku pasti sangat nikmat, semakin lama serangan2 yang di berikan oleh rudy terhadap ibu makin meningkat. “ohhh,,teruuss dik rudy sayangg,,ohhhh.”desah ibu rudy semakin beringas mendengar rintihan ibu seperti itu, akhirnya dia berlutut di ranjang menghadap ke ibu dan kemaluannya tepat berada di depan wajah ibu. Ibupun langung meraih kemaluan rudy dan mengocoknya, lalu yang membuat saya kaget adalah ibu melakukkan oral kepada rudy dan aku lihat ibu sangat lihai melakukkan oral. rudy menjambak rambut ibu sehingga rambut ibu berantakkan tak karuan, tanpa sadar tanganku pun masuk ke dalam celana dalam dan mulai memainkan lubangku sendiri. Sambil masturbasi akupun tetap melihat adegan2 panas yang di lakukkan ibu dan rudy. “dik rudy ayo masukkan dik, aku sudah nggak tahan nih.”ajak ibuku “iya.”jawab rudy Ibu mengambil posisi telentang dan kedua kaki ibu mengangkang dengan lebar, kemudian rudy mengarahkan kemaluannya ke lubang ibu yang di tumbuhi jembut yang lebat. “ohhh.,,,masukkin yang dalem dik rudy..ahhhhh,,ssstt,,aahhh..”desis ibuku saat kemaluan rudy mulai masuk setengahnya kedalam lubangnya “ohhh…”desah rudy ketika dengan perlahan memasukkan kemaluannya ke lubang vagina ibu bleess……aku melihat kemaluan rudy telah amblas ke dalam lubang ibu, badan ibu bergetar merasakan tusukkan kemaluan rudy.

tanteee 2

Aku pun semakin mempercepat tempo masturbasiku. “sssttt,,mmmpphh,,ahhh..”desah ibu sambil menggigit bibirnya untuk menahan rasa nikmat yang di rasakannya. “ohh,,lubang ibu enak banged.”kata rudy “iyah,,ohh,ohh,ssttssttt,,kemaluanmu juga uenakk tenan kok dik rudy.”balas ibuku rudy mulai menggoyangkan kemaluannya keluar masuk, dan ibu mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya. “ahhh,,,tongkolku kaya di sodot bu..ohh…”desah rudy “ahh,ahh,,ahh,.,aduuh,ahh,,”desah ibuku saat rudy makin mempercepat goyangannya “plokkk, plokkk, clekkk, clekk, clekk, slebbb, sleebbb,, plokkk,, plokkk.. “kencang sekali suara kemaluan mereka dan suara desahan mereka yang terdengar sampai ke luar kamar. bahkan ranjang pun sampai berderit sangat keras. “kriittt,krittt,kriittt..”suara deritan ranjang begitu jelas pagi itu Tak terasa mereka telah bermain selama 10 menit, wow hebat juga ibuku bisa bertahan sampai 10menit. “ohhh,,ohhh,,ahh,,aku mau keluar dik.”desah ibuku “iya aku juga,,ohh,,ohh,ohh..”desah rudy yang semakin cepat menggoyang kemaluannya Dan akhirnya mereka orgasme bersama, akupun juga mencapai orgasme yang begitu nikmat. “arrrgghhhh..”desah mereka bersama Kemudian aku lansung turun dari kursi dan pergi keluar rumah, sejak saat itu aku sering melihat ibu keluar malam menuju sumur belakang dan menuntaskan birahi bersama rudy. AGEN POKER

LENTERA POKER – MELAYANI PRIA KANTORAN

LENTERA POKER

MELAYANI PRIA KANTORAN

Sebut saja namaku Ayu, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4. Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness.

Tanteged1

Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan yudi pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami. Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke lubangku. Tapi tak senikmat kenyataan. Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama yudi. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. yudi berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, yudi selalu bersikap baik padaku. Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta yudi membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Karna yudi sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, yudi datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur yudi sopan. ” Ya ada apa di? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” yudi bertanya lagi. ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. AGEN POKER

Tantegede2

Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu Ayu mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Ayu mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata yudi lagi. Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Aku langsung tahu, yudi tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah yudi sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Untuk beberapa lama, yudi masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir yudi. Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada yudi hingga ia terjengkang kebelakang. ” di seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahan rasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Ayu, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Ayu ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku. Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika yudi konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan yudi itu. Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada yudi, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan yudi. Hingga pada hari terakhir prakteknya, yudi mengajakku jalan- jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya.

tantegede3

Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, yudi terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan yudi akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah yudi bersama pacarnya. Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan yudi. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, yudi dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan yudi tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja. yudi menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi yudi melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa yudi. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan yudi dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan yudi dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan yudi diam terpaku. Tiba-tiba yudi menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan yudi yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus yudi menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus yudi melumat mulutku. Lidah yudi menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada yudi supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” di, jangan di, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. yudi memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar yudi yang terdengar seperti desahan. Setelah itu yudi kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, yudi sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. yudi sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan yudi yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan yudi. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup di! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama yudi Bu. Aku akan memuaskan Bu Tika ” Jawab yudi dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, yudi yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali. Sebab tubuh yudi yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan yudi, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan yudi memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu yudi mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir yudi melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah yudi menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata yudi terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian yudi juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat yudi melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki yudi, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan yudi. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, yudi berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” di, untuk yang satu ini jangan di. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan lubangku yang kini tanpa penutup. ” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata yudi masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika yudi kembali menggarap tubuhku. Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Iyudi beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh yudi yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan yudi. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda yudi memiliki kemaluan sebesar dan sepanjang ini. Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang yudi mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang yudi menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata yudi nekat memasukkan jari tangannya kecelah lubangku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang lubangku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” di, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi yudi tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis lubangku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut yudi yang masih terengah-engah di selangkanganku. Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, yudi melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang kemaluannya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Ayu dong yang aktif..! ” Kata yudi denagn manja. ” Ibu nggak bisa di, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang kemaluan besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang kemaluan yudi. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak kemaluan yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang lubang perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda yudi. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, kemaluan yudi jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia yudi jauh lebih muda. ” Diapakan nih di..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang kemaluan yudi. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab yudi dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan kemaluan yang besar milik yudi. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar yudi yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok kemaluannya, sperma yudi cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. yudi yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat. Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini tepat berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. yudi kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga lubangku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar yudi dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu yudi beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh yudi yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. yudi kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut yudi. yudi terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi. Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh yudi. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan yudi. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya yudi nekat berusaha memasukkan batang kemaluannya kelubangku. Tentu saja aku tersentak. ” di.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang lubangku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab yudi juga dengan napas yang terengah-engah. Kemudian yudi kembali memasang ujung kemaluannya tepat dicelah lubangku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang kemaluan itu menyentuh bibir lubangku. Namun karna batang zakar yudi memang berukuran super besar, yudi sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir lubangku. Padahal jika aku bersetubuh dengan suamiku kemaluan suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan yudi berhasil menerobos bibir lubangku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung kemaluan yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji yudi, kemaluannya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir lubang saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar yudi itu luar biasa nikmatnya. yudi terus menerus mamaju- mundurkan batang kemaluan sebatas dibibir lubang. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata yudi tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. diiiii. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kelubangku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. lubangku terasa penuh sesak oleh batang kemaluan yudi yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? diiii..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa lubangku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang kemaluan itu amblas semua dilubangku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya kemaluan si yudi, sehingga lubang lubangku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang kemaluan yudi semakin tertekan kedalam lubangku dan melesak hingga kedasar rongga lubangku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding lubangku. Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan yudi dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya yudi. Semakin lama, genjotan yudi semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar yudi yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss diiiii..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. yudi benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh yudi. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir yudi dan kupeluk erat- erat. ” diiiii.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, yudi semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan yudi yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah yudi. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. diiiii..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut yudi, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat. Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si yudi dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. yudi juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna yudi yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan yudi jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat lubang perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan yudi memompa terus lubang lubangku. Karena lelah, aku pasif saja saat yudi terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis yudi. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat lubangku yang dihajar batang kejantanan yudi. Gila, lubangku dimasuki kemaluan sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. yudi semakin lama semakin kencang memompanya kemaluannya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali. Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si yudi. Maka aku balik membalas ciuman yudi, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi kemaluan yudi yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang lubangku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya yudi. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba yudi bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, yudi dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata yudi. Dengan posisi tubuh diatas yudi, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang kemaluan yudi yang masih mengacung dilubang lubangku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting yudi. yudi yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si yudi sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh yudi, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan lubangku kebatang kemaluan yudi. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap yudi.

tantegede4

 AGEN POKER Aku juga semakin liar membalas ciuman yudi. ” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, yudi langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, yudi yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku. Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. yudi kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah yudi. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee diiiii..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh yudi. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba yudi mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di lubangku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat yudi yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma yudi terasa sangat deras muncrat dilubang lubangku. yudi memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang lubangku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si yudi. Gila, sperma yudi luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang lubangku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma yudi belepotan hingga ke bibir lubang dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun. Untuk beberapa saat yudi masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan yudi. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar yudi denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei sudah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan yudi disertai ketoak pada pintu. Dengan masih tetap diam, aku dan yudi segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata- kata pula yudi mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo yudi, kamu apain Bu Ayu sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan yudi. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara yudi cuma tersenyum. Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada yudi. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan yudi. Aku selalu terbayang keperkasaan yudi diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan yudi. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 5 kali aku melepas hasrat pada yudi yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

LENTERA POKER – MAMA LUAR BIASA MALAM INI

LENTERA POKER

MAMA LUAR BIASA MALAM INI

Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 19. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku. Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku  adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mama mempunyai wajah yang sangat cantik. Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar 165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama kuperkirakan berukuran 36 yang nantinya ternyata terbukti perkiraanku salah. Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “Wan, besok kamu kan ulang tahun.” Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?” Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku. “Wan, Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.” Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?” “Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama. Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Ridwan kan udah gede.” “Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik. “Ridwan rasa udah waktunya Ridwan tau yang namanya seks,” kataku dengan hati-hati. Kulihat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih kau inginkan dari pada itu,Wan??” “Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri aja Ridwan kado sweater atau baju seperti ulang tahun Wan yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak muram. “Wow, tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belon bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata Mama dengan wajah sabar. “Jadi.. boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar. “Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama. “Terima kasih Ma. Ridwan sayang banget sama Mama.” jawabku dengan antusias. Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali. Mama tiba-tiba berkata, “Wan, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum manis. Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.” Setelah selesai makan Mama menggandengku ke ruang televisi. “Duduk di sini Sayang. Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di permadani. Mama lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya, Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang dibawanya. Setelah diputar, ternyata itu adalah VCD XX, VCD yang pertama kuingat berjudul ‘ChowDown’. Setelah duduk di sebelahku, Mama memandangiku sambil berkata, “Kamu udah siap Ridwan?” tanya Mama. “Udah dari tadi Ma.” jawabku. Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan. “Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan dari film yang diputar di TV. AGEN POKER

mama

Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang. Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar baju tidurnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama. “Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh lubangnya. Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas baju tidur Mama dari tubuhnya. Sekarang Mama hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai berusaha melepas pakaian yang kukenakan. Aku hanya menurut saja diperlakukan begitu. Dan kini pun hanya tinggal CD saja yang melekat di tubuhku. Dengan tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di ruangan. Lalu perlahan tanganku membuka kaitan BH Mama. Melihat aku yang kesulitan membuka BH-nya, Mama tersenyum, lalu tangannya membantuku membuka BH-nya. Sekarang buah dada Mama yang indah itu pun terpampang jelas di depanku. “Tetek Mama gede banget sih. Ridwan suka deh,” kataku sambil meraba payudara Mama. “Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!” pinta Mama. Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri. “Aahh.. Ohh.. fuck..!” teriak Mama ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot. Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Mama berusaha melepaskan CD-ku. Aku pun tidak mau kalah. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku pun berusaha melepaskan CD Mama. Melihat kelakuanku yang tidak mau kalah, Mama hanya tersenyum saja. Sesaat kemudian kami berdua sudah telanjang bulat. Aku hanya dapat menelan ludah melihat tubuh indah Mama. Di selangkangan Mama, terlihat bulu-bulu yang tertata rapi membentuk segitiga. “Wan, kemaluan kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang. “Masa sih Mam..?” tanyaku seakan tidak percaya, “Tapi tetek Mama juga gede kok. Emang tetek Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi. “Ukuran 38B, emang kenapa si Wan. Kamu suka kan..?” tanya Mama. “Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin Ridwan nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya. “Aauwww..!” teriak Mama, “Kamu nakal Sayang, masa tetek Mama digigit..?” kata Mama manja. “Ma’af, Ma. Ridwan nggak sengaja.” jawabku sekenanya. “Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok. Kamu boleh memperlakukan Mama sesukamu.” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas kemaluaku. Dan tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya. “Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku. Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua peluru pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama.

Mama 1

Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu. Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Mama. “Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi. Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular. Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi. “Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak. Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit. “Wah, ma’af Ma. Ridwan nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah. Tapi apa yang terjadi, Mama malah menjilati air kencingku yang berleleran. Gila.., sensasi yang kurasakan sangat luar biasa. Dan tiba-tiba Mama menarik tanganku dan mengajakku ke kamar mandi. Kamar mandi kami dapat dibilang sangat besar dan mewah. Sudah itu wangi lagi. Mama menuntunku menuju jacuzi, lalu Mama pun berlutut lagi. Batang penisku dikocok-kocok di depan wajahnya, terus disedot-sedot seperti makan es krim. “Ayo Sayang..! Sekarang kencingi Mamamu ini..!” kata Mama. Aku kaget juga. Tapi aku memang sudah tidak tahan lagi ingin kencing. Aku pun mengerahkan semua tenaga untuk kencing. Kulihat mulut Mama menganga dan lidah Mama seperti ular menelusuri kepala penisku. Dan ketika kulihat mulut Mama tepat di depan batang penisku, “Maa.., Ridwan mau pipis” teriakku. Kulihat air kencingku menyembur kencang sekali dan seerr.., masuk ke dalam mulut Mama. Kuperhatikan mata Mama merem sambil mulutnya terus menganga menerima siraman air kencingku. Kepalang tanggung, akhirnya kumasukkan juga penisku ke mulut Mama sehingga air kencingku memancar dan muncrat keluar lagi berleleran di tubuh telanjang Mama. “Enak nggak Ma..?” tanyaku setelah aku selesai kencing. Mama memandangku dengan manja, sedangkan mulutnya masih mengulum batang kemaluanku. Setelah itu kedua bijiku pun dijilatinya. “Kamu mau tau rasanya, Wan?” tanya Mamaku setelah melepaskan kulumannya dari penisku. “Boleh aja, Ma.” jawabku penuh semangat. Mama lalu menyuruhku tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku mengikuti saja perintah Mama. Mama lalu berdiri dengan kedua kakinya berada di kiri kanan kepalaku. Dan sesekali kakinya digosok-gosokkan ke wajahku. Dan meskipun ada air kencingku yang berleleran di kaki Mama, aku tidak merasa jijik untuk menjilati kaki Mama. Setelah itu Mama perlahan-lahan mulai jongkok. Kuperhatikan pantat seksi Mama mulai mendekati wajahku. Aku menunggu dengan sabar sampai sesaat lubang Mama benar-benar berada tepat di atas mulutku. Lubang kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir lubangnya secara perlahan sampai-sampai aku dapat melihat lubang kemaluannya mengembang. “Mama mau kencing nih. Minuumm.. Sayang..!” Mama merintih dengan sangat keras. Seerr.., dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan deras. Entah karena sudah nafsu atau karena apa, kutelan saja cairan yang rasanya asin dan agak pahit yang keluar dari kemaluan Mama. Suara erangan kepuasan menggema di dalam kamar mandi itu. “Bagaimana rasanya Sayang, enak bukan..?” tanya Mama sambil matanya terpejam menahan nikmat karena lubangnya kujilat-jilat. “Enak banget, Ma.” jawabku singkat. Setelah itu Mama berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat lubangnya dengan jelas. “Sayang, sekarang kamu jilatin lubang Mama ini..!” kata Mama sambil menunjuk ke arah lubangnya. Setelah itu Mama tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar Mama. Kudekatkan wajahku ke lubang Mama, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati lubangnya. “Ahh.. fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!” Mama hanya dapat meracau saat kujilati lubang dan klitorisnya kuhisap-hisap. “Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin kemaluanmu sekarang Sayang..! Mama udah nggak tahan..!” pinta Mama memohon. Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju lubang Mama. Ketika memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding lubangnya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal. “Aahhkk enak se..kali.. Sayang..! Fuuck.. me.. hardeer.. honey..!” jeritan Mama memenuhi kamar mandi. Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kemaluanku dari lubang lubang Mama. Mama terlihat sangat kecewa ketika aku melakukan itu. Dan tidak lama kemudian aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir lubang Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style. “Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr.. Sayang..!” jerit Mama ketika kusetubuhi dari belakang. Sedangkan aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maa.. lubang. nya.. e..naak..!” Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian, “Sayang Mama mau sam..paai.. Aahh..!” Mama berteriak keras sekali, dan aku yakin kalau kami tidak berada di rumah itu, orang lain pasti mendengar teriakan Mama. Aku merasakan penisku seperti disiram cairan hangat. Walau kusadari Mama sudah mencapai puncaknya, aku tetap saja memompa batang penisku di dalam lubang Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan Mama. Dan tidak lama, “Maa.. Ridwan.. mau sampai nih..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme. “Cabut pedangmu Sayaang..!” perintah Mama. Segera saja batang kemaluanku kucabut dari liang Mama yang masih menungging. Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang penisku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kemaluanku. “Aahh.. oohh..!” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku. Dan, creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan memainkan spermaku di dalam mulutnya seperti orang yang sedang berkumur. Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu pejuku ditelan sampai habis. Belum selesai sampai di situ, Mama menjilat-jilat batang penisku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kemaluaku. Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang TV. Aku dan Mama duduk bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat. “Bagaimana kadonya, Wan?” tanya Mama ketika sudah agak tenang. “Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku. “Mama bahagia kalo kamu puas. Sebenarnya Mama juga menginginkannya kok.” jawab Mama. “Lalu kenapa Mama nggak minta ke Ridwan?” tanyaku lagi. “Iya ya, kalo tau kamu punya kemaluan segitu gedenya Mama pasti udah minta sejak dulu. Tapi nggak apa-apa kok, kan belum terlambat. Betul kan?” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku. “Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku. “Kalo kamu masih kuat, ya pasti donk Sayang..!” jawab Mama manja. “Ridwan

mama 2

Sayang banget sama Mama,” kataku. “Mama juga sayang banget sama Ridwan.” jawab Mama. Setelah berisrirahat secukupnya, kami berdua melanjutkan persetubuhan kami sampai jam dua pagi. Setelah itu kami berdua tidur dalam keadaan telanjang bulat. Dan keesokan harinya aku dan Mama, yang kebetulan lagi tidak masuk kerja, berada di rumah dalam keadaan telanjang bulat selama sehari penuh. Dan tidak terhitung berapa kali kami bersetubuh. Sampai sekarang aku masih tinggal dengan Mama dan masih setia menyetubuhi Mama setiap hari, AGEN POKER

LENTERA POKER – TANTE WINDA TERPUASKAN

LENTERA POKER

TANTE WINDA TERPUASKAN

Namaku Rudi, umur hampir 40 tahun, postur tubuh biasa saja, seperti rata-rata orang Indonesia, tinggi 168 cm, berat 58 kg, wajah lumayan cakep, kulit agak kuning, seorang suami dan bapak satu anak kelas satu Sekolah Dasar. Selamat mengikuti pengalamanku. Cerita yang aku paparkan berikut ini terjadi hari Senin. Hari itu aku berangkat kerja naik bis kota (kadang-kadang aku bawa mobil sendiri). Seperti hari Senin pada umumnya bis kota terasa sulit. Entah karena armada bis yang berkurang, atau karena setiap Senin orang jarang membolos dan berangkat serentak pagi-pagi. Setelah hampir satu jam berlari ke sana ke mari, akhirnya aku mendapatkan bis. AGEN POKER

winda 1

Dengan nafas ngos-ngosan dan mata kesana kemari, akhirnya aku mendapat tempat duduk di bangku dua yang sudah terisi seorang wanita. Kuhempaskan pantat dan kubuang nafas pertanda kelegaanku mendapatkan tempat duduk, setelah sebelumnya aku menganggukkan kepala pada teman dudukku. Karena lalu lintas macet dan aku lupa tidak membawa bacaan, untuk mengisi waktu dari pada bengong, aku ingin menegur wanita di sebelahku, tapi keberanianku tidak cukup dan kesempatan belum ada, karena dia lebih banyak melihat ke luar jendela atau sesekali menunduk. Tiba-tiba ia menoleh ke arahku sambil melirik jam tangannya. “Macet sekali ya?” katanya yang tentu ditujukan kepadaku. “Biasa Mbak, setiap Senin begini. Mau kemana?” sambutku sekaligus membuka percakapan. “Oh ya. Saya dari Cikampek, habis bermalam di rumah orang tua dan mau pulang ke Pondok Indah,” jawabnya. Belum sempat aku buka mulut, ia sudah melanjutkan pembicaraan, “Kerja dimana Mas?” “Daerah Sudirman,” jawabku. Obrolan terus berlanjut sambil sesekali aku perhatikan wajahnya. Bibirnya tipis, pipinya halus, dan rambutnya berombak. Sedikit ke bawah, dadanya tampak menonjol, kenyal menantang. Aku menelan ludah. Kuperhatikan jarinya yang sedang memegang tempat duduk di depan kami, lentik, bersih terawat dan tidak ada yang dibiarkan tumbuh panjang. Dari obrolannya akhirnya mengenal nama ia (sebut saja winda) seorang wanita yang kawin muda dengan seorang duda beranak tiga dimana anak pertamanya umurnya hanya dua tahun lebih muda darinya. Masa remajanya tidak sempat pacaran. Karena waktu masih sekolah tidak boleh pacaran, dan setelah lulus dipaksa kawin dengan seorang duda oleh orang tuanya. Sambil bercerita, kadang berbisik ke telingaku yang otomatis dadanya yang keras meneyentuh lengan kiriku dan di dadaku terasa seer! Sesekali ia memegangi lenganku sambil terus cerita tentang dirinya dan keluarganya. “Pacaran asyik ya Mas?” tanyanya sambil memandangiku dan mempererat genggaman ke lenganku. Lalu, karena genggaman dan gesekan gunung kembar di lengan kiriku, otakku mulai berpikiran jorok. “Kepingin ya?” jawabku berbisik sambil mendekatkan mulutku ke telinganya. Ia tidak menjawab, tapi mencubit pahaku. Tanpa terasa bis sudah memasuki terminal Blok M, berarti kantorku sudah terlewatkan. Kami turun. Aku bawakan tasnya yang berisi pakaian menuju kafetaria untuk minum dan meneruskan obrolan yang terputus. Kami memesan teh botol dan nasi goreng. Kebetulan aku belum sarapan dan lapar. Sambil menikmati nasi goreng hangat dan telor matasapi, akhirnya kami sepakat mencari hotel. Setelah menelepon kantor untuk minta cuti sehari, kami berangkat. Sesampai di kamar hotel, aku langsung mengunci pintu dan menutup rapat kain horden jendela. Kupastikan tak terlihat siapapun. Lalu kulepas sepatu dan menghempaskan badan di kasur yang empuk. Kulihat si winda tak tampak, ia di kamar mandi. Kupandangi langit-langit kamar, dadaku berdetak lebih kencang, pikiranku melayang jauh tak karuan. Senang, takut (kalau-kalau ada yang lihat) terus berganti. Tiba-tiba terdengar suara tanda kamar mandi dibuka. winda keluar, sudah tanpa blaser dan sepatunya. Kini tampak di hadapanku pemandangan yang menggetarkan jiwaku. Hanya memakai baju putih tipis tanpa lengan.

winda 2

Tampak jelas di dalamnya BH hitam yang tak mampu menampung isinya, sehingga dua gundukan besar dan kenyal itu membentuk lipatan di tengahnya. Aku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah. Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Ia lalu mendekat ke ranjang, melatakkan kedua tangannya ke kasur, mendekatkan mukanya ke mukaku, “Mas..” katanya tanpa melanjutkan kata-katanya, ia merebahkan badan di bantal yang sudah kusiapkan. Aku yang sudah menahan nafsu sejak tadi, langsung mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kami larut dalam lumat-lumatan bibir dan lidah tanpa henti. Kadang berguling, sehingga posisi kami bergantian atas-bawah. Kudekap erat dan kuelus punggungnya terasa halus dan harum. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena aku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Tampak ia nafsu sekali. Aku melepas bajuku, takut kusut atau terkena lipstik. Kini aku hanya memakai CD. Ia tampak bengong memandangi CD-ku yang menonjol. “Lepas aja bajumu, nanti kusut,” kataku. “Malu ah..” katanya. “Kan nggak ada yang lihat. Cuma kita berdua,” kataku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Dia menutup dada dengan kedua tangannya tapi membiarkan aku membuka semua kancing. Kulempar bajunya ke atas meja di dekat ranjang. Kini tinggal BH dan celana panjang yang dia kenakan. Karena malu, akhirnya dia mendekapku erat-erat. Dadaku terasa penuh dan empuk oleh susunya, nafsuku naik lagi satu tingkat, “burung”-ku tambah mengencang. Dalam posisi begini, aku cium dan jilati leher dan bagian kuping yang tepat di depan bibirku. “Ach.. uh..” hanya itu yang keluar dari mulutnya. Mulai terangsang, pikirku. Setelah puas dengan leher dan kuping kanannya, kepalanya kuangkat dan kupindahkan ke dada kiriku. Kuulangi gerakan jilat leher dan pangkal kuping kirinya, persis yang kulakukan tadi. Kini erangannya semakin sering dan keras. “Mas.. Mas.. geli Mas, enak Mas..” Sambil membelai rambutnya yang sebahu dan harum, kuteruskan elusanku ke bawah, ke tali BH hingga ke pantatnya yang bahenol, naik-turun. Selanjutnya gerilyaku pindah ke leher depan. Kupandangi lipatan dua gunung yang menggumpal di dadanya. Sengaja aku belum melepas BH, karena aku sangat menikmati wanita yang ber-BH hitam, apalagi susunya besar dan keras seperti ini. Jilatanku kini sampai di lipatan susu itu dan lidahku menguas-nguas di situ sambil sesekali aku gigit lembut. Kudengar ia terus melenguh keenakan. Kini tanganku meraih tali BH, saatnya kulepas, ia mengeluh, “Mas.. jangan, aku malu, soalnya susuku kegedean,” sambil kedua tangannya menahan BH yang talinya sudah kelepas. “Coba aku lihat sayang..” Kataku memindahkan kedua tangannya sehingga BH jatuh, dan mataku terpana melihat susu yang kencang dan besar. “Mah.. susumu bagus sekali, aku sukaa banget,” pujiku sambil mengelus susu besar menantang itu. Putingnya hitam-kemerahan, sudah keras. Kini aku bisa memainkan gunung kembar sesukaku. Kujilat, kupilin putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, winda kelojotan, merem melek, “Uh.. uh.. ahh..” Setelah puas di daerah dada, kini tanganku kuturunkan di daerah selangkangan, sementara mulut masih agresif di sana. Kuusap perlahan dari dengkul lalu naik. Kuulangani beberapa kali, winda terus mengaduh sambil membuka tutup pahanya. Kadang menjepit tangan nakalku. Semua ini kulakukan tahap demi tahap dengan perlahan. Pertimbanganku, aku akan kasih servis yang tidak terburu-buru, benar-benar kunikmati dengan tujuan agar winda punya kesan berbeda dengan yang pernah dialaminya. Kuplorotkan celananya. winda sudah telanjang bulat, kedua pahanya dirapatkan. Ekspresi spontan karena malu. Kupikir dia sama saja denganku, pengalaman pertama dengan orang lain. Aku semakin bernafsu. Berarti di hadapanku bukan perempuan nakal apalagi profesional. Kini jari tengahku mulai mengelus perlahan, turun-naik di bibir lubangnya. Perlahan dan mengambang. Kurasakan di sana sudah mulai basah meski belum becek sekali. Ketika jari tengahku mulai masuk, winda mengaduh, “Mas.. Mas.. geli.. enak.. terus..!” Kuraih tangan winda ke arah selangkanganku (ini kulakukan karena dia agak pasif. Mungkin terbiasa dengan suami hanya melakukan apa yang diperintahkan saja). “Mas.. keras amat.. Gede amat?” katanya dengan nada manja setelah meraba burungku. “Mas.. winda udah nggak tahan nikh, masukin ya..?” pintanya setengah memaksa, karena kini batangku sudah dalam genggamannya dan dia menariknya ke arah lubang. Aku bangkit berdiri dengan dengkul di kasur, sementara winda sudah dalam posisi siap tembak, terlentang dan mengangkang. Kupandangi susunya keras tegak menantang. Ketika kurapatkan “senjataku” ke lubangnya, reflek tangan kirinya menangkap dan kedua kakinya diangkat. “Mas.. pelan-pelan ya..” Sambil memejamkan mata, dibimbingnya burungku masuk ke sarang kenikmatan yang baru saja dikenal. Meski sudah basah, tidak juga langsung bisa amblas masuk. Terasa sempit. Perlahan kumasukkan ujungnya, lalu kutarik lagi. Ini kuulangi hingga empat kali baru bisa masuk ujungnya. “Sret.. sret..” winda mengaduh, “Uh.. pelan Mas.. sakit..” Kutarik mundur sedikit lagi, kumasukkan lebih dalam, akhirnya.. “Bles.. bles..” barangku masuk semua. winda langsung mendekapku erat-erat sambil berbisik, “Mas.. enak, Mas enak.. enak sekali.. kamu sekarang suamiku..” Begitu berulang-ulang sambil menggoyangkan pinggul, tanpa kumengerti apa maksud kata “suami”. winda tiba-tiba badannya mengejang, kulihat matanya putih, “Aduuh.. Mas.. aku.. enak.. keluaar..” tangannya mencengkeram rambutku. Aku hentikan sementara tarik-tusukku dan kurasakan pijatan otot lubangnya mengurut ujung burungku, sementara kuperhatikan winda merasakan hal yang sama, bahkan tampak seperti orang menggigil. Setelah nafasnya tampak tenang, kucabut burungku dari lubangnya, kuambil celana dalamnya yang ada di sisi ranjang, kulap burungku, juga bibir lubangnya. Lantas kutancapkan lagi. Kembali kuulangi kenikmatan tusuk-tarik, kadang aku agak meninggikan posisiku sehingga burungku menggesek-gesek dinding atas lubangnya. Gesekan seperti ini membuat sensasi tersendiri buat winda, mungkin senggamanya selama ini tak menyentuh bagian ini. Setiap kali gerakan ini kulakukan, dia langsung teriak, “Enak.. terus, enak terus.. terus..” begitu sambil tangannya mencengkeram bantal dan memejamkan mata. “Aduuhm Mas.. winda keluar lagi niikh..” teriaknya yang kusambut dengan mempercepat kocokanku. Tampak dia sangat puas dan aku merasa perkasa. Memang begitu adanya. Karena kalau di rumah, dengan istri aku tidak seperkasa ini, padahal aku tidak pakai obat atau jamu kuat. Kurasakan ada sesuatu yang luar biasa. Kulirik jam tanganku, hampir satu jam aku lakukan adegan ranjang ini. Akhirnya aku putuskan untuk terus mempercepat kocokanku agar ronde satu ini segera berakhir. Tekan, tarik, posisi pantatku kadang naik kadang turun dengan tujuan agar semua dinding lubangnya tersentung barangku yang masih keras. Kepala penisku terasa senut-senut, “Mah.. aku mau keluar nikh..” kataku. “He.. eeh.. terus.. Mas, aduuh.. gila.. winda juga.. Mas.. terus.. terus..” “Crot.. crot..” maniku menyemprot beberapa kali, terasa penuh lubangnya dengan maniku dan cairannya. Kami akhiri ronde pertama ini dengan klimaks bareng dan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Satu untukku dan tiga untuk winda. Setelah bersih-bersih badan, istirahat sebentar, minum kopi, dan makan makanan ringan sambil ngobrol tentang keluarganya lebih jauh. winda semakin manja dan tampak lebih rileks. Merebahkan kepalanya di pundakku, dan tentu saja gunung kembarnya menyentuh badanku dan tangannya mengusap-usap pahaku akhirnya burungku bangun lagi. Kesempatan ini dipergunakan dengan winda. Dia menurunkan kepalanya, dari dadaku, perut, dan akhirnya burungku yang sudah tegang dijilatinya dengan rakus. “Enak Mas.. asin gimana gitu. Aku baru sekali ini ngrasain begini,” katanya terus terang. Tampak jelas ia sangat bernafsu, karena nafasnya sudah tidak beraturan. “Ah..” lenguhnya sambil melepas isapannya. Lalu menegakkan badan, berdiri dengan dengkul sebagai tumpuan. Tiba-tiba kepalaku yang sedang menyandar di sisi ranjang direbahkan hingga melitang, lalu winda mengangkangiku. Posisi menjadi dia persis di atas badanku. Aku terlentang dan dia jongkok di atas perutku. Burungku tegak berdiri tepat di bawah selangkangannya. Dengan memejamkan mata, “Mas.. winda gak tahaan..” Digenggamnya burungku dengan tangan kirinya, lalu dia menurunkan pantatnya. Kini ujung kemaluanku sudah menyentuh bibir lubangnya. Perlahan dan akhirnya masuk. Dengan posisi ini kurasakan, benar-benar kurasakan kalau barang winda masih sempit. lubang terasa penuh dan terasa gesekan dindingnya. Mungkin karena lendir lubangnya tidak terlalu banyak, aku makin menikmati ronde kedua ini. “Aduuh.. Mas, enak sekali Mas. Aku nggak pernah sepuas ini. Aduuh.. kita suami istri kan?” lalu.. “Aduuh.. winda enak Mas.. mau keluar nikh.. aduuh..” katanya sambil meraih tanganku diarahkan ke susunya. Kuelus, lalu kuremas dan kuremas lagi semakin cepat mengikuti, gerakan naik turun pantatnya yang semakin cepat pula menuju orgasme. Akhirnya winda menjerit lagi pertanda klimaks telah dicapai. Dengan posisi aku di bawah, aku lebih santai, jadi tidak terpancing untuk cepat klimaks. Sedangkan winda sebaliknya, dia leluasa menggerakkan pantat sesuai keinginannya. Adegan aku di bawah ini berlangsung kurang lebih 30 menit. Dan dalam waktu itu winda sempat klimaks dua kali. Sebagai penutup, setelah klimaks dua kali dan tampak kelelahan dengan keringat sekujur tubuhnya, lalu aku rebahkan dia dengan mencopot burungku. Setelah kami masing-masing melap “barang”, kumasukkan senjataku ke liang kenikmatannya. Posisinya aku berdiri di samping ranjang. Pantatnya persis di bibir ranjang dan kedua kakinya di pundakku. Aku sudah siap memulai acara penutupan ronde kedua. Kumulai dengan memasukkan burungku secara perlahan. “Uuh..” hanya itu suara yang kudengar. Kumaju-mundurkan, cabut-tekan, burungku. Makin lama makin cepat, lalu perlahan lagi sambil aku ambil nafas, lalu cepat lagi. Begitu naik-turun, diikuti suara winda, “Hgh.. hgh.. ” seirama dengan pompaanku. Setiap kali aku tekan mulutnya berbunyi, “Uhgh..” Lama-lama kepala batanganku terasa berdenyut. “Mah.. aku mau keluar nikh..” “Yah.. pompa lagi.. cepat lagi.. winda juga Mas.. Kita bareng ya.. ya.. terus..” Dan akhirnya jeritan.. “Aaauh..” menandai klimaksnya, dan kubalas dengan genjotan penutup yang lebih kuat merapat di bibir lubang, “Crot.. crott..” Aku rebah di atas badannya. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. Persis seperti ronde kedua tadi. Pembaca, ini adalah pengalaman yang luar biasa buat saya. Luar biasa karena sebelumnya aku tak pernah merasakan sensasi se-luar biasa dan senikmat ini. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, meski aku tahu alamatnya. Kejadian ini membuktikan, seperti yang pernah kubaca, bahwa selingkuh yang paling nikmat dan akan membawa kesan mendalam adalah yang dilakukan sekali saja dengan orang yang sama. Jangan ulangi lagi (dengan orang yang sama), sensasinya atau getarannya akan berkurang. Aku kadang merindukan saat-saat seperti ini. Selingkuh yang aman seperti ini. AGEN POKER